tag:blogger.com,1999:blog-71806190068949761932024-03-05T05:15:20.333-08:00Attahiyat Blog'sAdi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.comBlogger58125tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-30956990989147382272013-09-16T10:55:00.011-07:002013-09-16T10:55:51.344-07:00Macam-macam Alat Berat<br /><br />Eksistensi alat berat dalam proyek-proyek dewasa ini baik proyek konstruksi maupun proyek manufaktur sangatlah penting guna menunjang Pemerintah baik dalam pembangunan infastruktur maupun dalam eksplore hasil-hasil tambang, misalnya semen dan batubara. Keuntungan-keuntungan dengan menggunakan alat-alat berat antara lain waktu yang sangat cepat, tenaga yang besar dan nilai-nilai ekonomis.<br /><br />Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah ditentukan atau kerugian biaya perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu, sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya sebaiknya dipahami terlebih dahulu fungsi dan aplikasinya.<br /><br />Berikut Kami share macam-macam alat berat beserta fungsinya, agar dapat dipahami dalam penggunaannya.<br /><br />1. Pengertian Alat-alat berat<br /><br /> Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor pentingdidalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dankegiatan lainnya dengan skala yang besar (Rostiyanti 2009)<br /><br />Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.<br /><br />Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain :<br /><br />- Dozer,<br />- Alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell;<br />- Alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt;<br />- Alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.<br /><br />2. Klasifikasi alat-alat berat<br /><br /> Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat.<br /><br />2.1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat<br /><br />Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebutberdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapatdibagi atas berikut ini (Rostiyanti 2009)<br /><br />a. Alat Pengolah Lahan<br /><br />Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozerdapat digunakan juga motor grader.<a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/dozer.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/dozer.jpg?w=750" /></a><br /><br />Gambar.1.1<br /><br />Dozer<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />Bulldozer dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.<br /><br />Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.<br /><br />b. Alat Penggali<br /><br />Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/backhoe.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/backhoe.jpg?w=750" /></a>Gambar.1.2<br /><br />Backhoe<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />c. Alat Pengangkut Material<br /><br />Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/truk.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/truk.jpg?w=750" /></a>Gambar1.3<br /><br />Truk<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />d. Alat Pemindahan Material<br /><br />Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/loader.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/loader.jpg?w=750" /></a>Gambar1.4<br /><br />Loader<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />e. Alat Pemadat<br /><br />Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain. Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.<br /><br />Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:<br />Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.<br />Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (SteelWheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).<br />Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.<br />Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.<br />Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).<br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/tandem-roller.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/tandem-roller.jpg?w=750" /></a><br /><br /><br />Gambar.1.5<br /><br />Tandem Roller<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />f. Alat Pemroses Material<br /><br />Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperticoncretebatch plant dan asphalt mixing plant.<br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/concrete-mixer-truck.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/concrete-mixer-truck.jpg?w=750" /></a><br /><br /><br />Gambar. 1.6.<br /><br />Concrete Mixer Truck<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br /> g. Alat Penempatan Akhir Material<br /><br />Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/asphalt-paver.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/asphalt-paver.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.7<br /><br />Asphalt Paver<br /><br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />2.2. Klasifikasi operasional Alat Berat<br /><br />Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.<br /><br />a. Alat dengan Penggerak<br /><br />Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/crawler-crane.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/crawler-crane.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.8<br /><br />Crawlercrane<br /><br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br />b. Alat Statis<br /><br />Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.<br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/tower-crane.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/tower-crane.jpg?w=750" /></a><br /><br /><br />Gambar. 1.9<br /><br />Tower Crane<br /><br />Sumber: <a href="http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html">http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html</a><br /><br /> Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, cranekolom putar, crane putar, crane portal, crane menara,crane kabel, dan mobil crane. Beberapa jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab craneini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi<br /><br />3. Fungsi alat berat<br /><br />Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi LogLoader, Harvester/Processor, dan Road Builder.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/alat-berat-kehutanan.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/alat-berat-kehutanan.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.10<br /><br />Alat Berat Kehutanan<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Backhoe Loadermerupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan yang digunakan padaexcavator<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/backhoe-loader.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/backhoe-loader.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.11<br /><br />BACKHOE LOADER<br /><br /> <br /><br />Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu:<br /><br />(1) Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang / track shoe (Crawler Excavator) dan<br /><br />(2) Excavator yang menggunakan ban (Wheel Excavator).<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/hidraulic-excavator.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/hidraulic-excavator.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.12<br /><br />HIDRAULIC EXCAVATOR<br /><br />Sumber: catalogue Komatsu<br /><br />Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :<br /><br />• Excavating (menggali)<br /><br />• Loading (memuat material)<br /><br />• Lifting (mengangkat beban)<br /><br />• Hammering (menghancurkan batuan)<br /><br />• Drilling (mengebor), dan lain sebagainya<br /><br />Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement yang digunakan.<br /><br />Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/motor-grader.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/motor-grader.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.13<br /><br />MOTOR GRADER<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:<br />· Perataan tanah (Spreading).<br />· Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.<br />· Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).<br />· Pembuatan parit (Crowning Ditching)<br />· Pemberaian butiran tanah (scarifying)<br /><br />Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :<br /><br />• Grading, Spreading, Ditching<br /><br />• Scarifying<br /><br />• Side Sloping<br /><br />• Dozing<br /><br />• Ripping<br /><br /> Tergantung attachment (perlengkapan kerja) nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :<br /><br />• Loading, Dozing,<br /><br />• Digging,<br /><br /> • Clamping,<br /><br />• Grading, Leveling, dan sebagainya.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/skid-steer-loader.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/skid-steer-loader.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.14<br /><br />Skid Steer Loader<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/skidder.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/skidder.jpg?w=750" /></a><br /><br />Gambar. 1.15<br /><br />Skidder<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu :<br /><br />• Wheel Skidder<br /><br />• Track Skidder<br /><br /> Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging).<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/wheel-tractor-scrapper.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/wheel-tractor-scrapper.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.16<br /><br />Wheel Tractor Scrapper<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat, memindahkan, menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/ mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm pula. Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaanScrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.<br /><br />Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni:<br /><br />(1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan<br /><br />(2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).<br /><br /> Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi SelfPropelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun kecepatannya.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/articulated-dump-truck.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/articulated-dump-truck.jpg?w=750" /></a>Gambar 1.17<br /><br />Articulated Dump Truck<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/off-highway-truck.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/off-highway-truck.jpg?w=750" /></a>Gambar 1.18<br /><br />Off Highway Truck<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truckjuga digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/wheel-dozer.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/wheel-dozer.jpg?w=750" /></a>Gambar.1-19.<br /><br />Wheel Dozer<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Mesin ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir sama dengan dozer.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/track-type-loader.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/track-type-loader.jpg?w=750" /></a>Gambar.1.20<br /><br />Track Type Loader<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Track Type Loaderdigunakan untuk memuat material, sama halnya dengan wheel loader, hanya saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/wheel-loader.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/wheel-loader.jpg?w=750" /></a>Gambar 1.21.<br /><br />Wheel Loader<br /><br />Loaderadalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loadermerupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggaktonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.<br /><br /> Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material yang tercecer. Jenis Loader ada dua yaitu :<br /><br />(1) Loader dengan roda rantai (CrawlerLoader), dan<br /><br />(2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).<br /><br />Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakanWheel Loader.<br /><br />Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau OHT. Pada wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan) seperti : WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/track-type-tractor.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/track-type-tractor.jpg?w=750" /></a>Gambar. 1.22<br /><br />Track Type Tractor<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Track Type Tractoratau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.<br /><br />Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari attachment yang dipasangkan, yaitu :<br /><br />• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper<br /><br />• Skidding, bila dilengkapi dengan Winch<br /><br /><a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/telehandler.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/telehandler.jpg?w=750" /></a>Gambar.1- 23<br /><br />Telehandler<br /><br />Sumber: Wedhanto (2009)<br /><br />Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada mesintersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai forkliftdengan daya jangkau yang lebih jauh.<br /><br />Power Shovel<br /><br />Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka disapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk mebuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).<br /><br /> Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).<br /> <a href="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/power-shovel.jpg"><img src="http://rengkodriders.files.wordpress.com/2011/11/power-shovel.jpg?w=750" /></a><br /><br /><br />Gambar : Front shovel <br /><br /><br /> <br /><br /> <br /><br /> <br /><br /> <br /><br /> <br /><br />Cara kerja Power Shovel<br /><br />Pekerjaan dimulai dengan mennempatkan shovel pada posisi dekat tebing yang akan digali, dengan menggerakkan dipper/bucket ke depan kemudian ke atas sambil menggaruk tebing sedemikian rupa sehingga dengan garukan ini tanah dapat masuk ke dalam bucket.Jika bucket sudah penuh, bucket ditarik ke luar. Operator yang telah berpengalaman, akan dapat mengatur gerakan sedemikian rupa sehingga bucket sudah terisi penuh pada saat bucket mencapai bagian atas tebing.<br /><br /> Setelah terisi penuh, shovel dapat diputar (swing) ke kanan atau ke kiri menuju tempat yang harus diisi. Segera sesudah shovel tidak lagi dapat mencapai tebing dengan sempurna, shovel digerakkan/berjalan menuju posisi baru hingga dapat bekerja seperti semula. Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:<br />Maju untuk menggerakkan dipper menusuk tebing,<br />Mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,<br />Mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,<br />Swing (memutar) untuk membuang (dump),<br />Berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan<br />Menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukanAdi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-5538972015090880322013-09-16T10:51:00.000-07:002013-09-16T10:51:14.455-07:00Penyelidikan Tanah Metode Sondir<br />Penyelidikan tanah dibutuhkan untuk keperluan desain pondasi TL. Yang sering digunakan adalah dengan metode sondir. Mengingat bahwa umumnya rute jalur transmisi sangat panjang dan lokasinya seperti persawahan dan perbukitan dan jauh dari jalan yang bisa diakses dengan kendaraan roda empat, , untuk gampangnya dipakai mesin sondir ringan, yaitu dengan kapasitas sondir 2.5 ton. Dan alat sondir ini mudah diangkut dengan kendaraan kecil (pick up) dengan bak terbuka dan dibawa ke lokasi penyondiran dengan tenaga manusia. Tim sondir biasanya terdiri dari 5 orang.<br /><br /><a href="http://untungsuprayitno.files.wordpress.com/2011/05/cpt-activity.jpg"><img src="http://untungsuprayitno.files.wordpress.com/2011/05/cpt-activity.jpg?w=300&h=225" /></a><br /><br />Standar umum yang digunakan dalam penyelidikan tanah ini adalah :<br /><br />ASTM D3441 – 05 Standard Test Method for Mechanical Cone Penetration Tests of Soil<br />SNI 2827:2008 Cara uji penetrasi lapangan dengan alat sondir<br /><br />Penyondiran dilakukan secara manual (mechanic hydraulic) pada titik tempat dimana pondasi akan dibangun. Untuk kepentingan penyelidikan tanah , penyondiran dilakukan pada setiap titik di areal tapak tower (tower area) biasanya 1 lokasi dititik pusat(tengah)nya. Jika tiang transmisi menggunakan tower, ada 4 kaki (leg) dan tiap leg akan dibuat pondasi, maka dilakukan sondir pada tiap tengah kaki-kaki tower tersebut atau di titik pusat telapak (foot) pondasi tersebut, demi keakuratan dalam proses desainnya.<br /><br />Jumlah dan lokasi titik yang disondir tidak ada aturan pasti, yang jelas pada tiap lokasi tower atau pole, minimal diambil satu hasil penyelidikan sondir. Urusan beginian diserahkan kepada Geotechnic Engineer berdasarkan Engineering Judgement yang dimilikinya. Filosofi dalam hasil investigasi adalah tiap titik lokasi penyelidikan selalu berbeda daya dukungnya. Dari pengalaman kami kecepatan progress pelaksanaan sondir di TL (transmission line) adalah 2-4 lokasi tower perhari dengan 1 titik per lokasi tower.<br /><br />Alat sondir memiliki alat ukur 2 buah manometer, dengan skala berbeda dan ukuran diameter manometer itu juga berbeda. Manometer berguna mengukur gaya tekan, skala satuannya bermacam-macam (seperti kg atau ton, atau kg/cm2 ). Untuk sondir ringan manometer yang dipakai adalah untuk ukuran 0-50 kg/cm2 dan 0-250 kg/cm2. Manometer yang dipakai selalu dikalibrasi dan bersertifikasi sebelum dipergunakan. Secara reguler manometer dikalibrasi (kami melakukannya per semester atau sebelum dipergunakan secara efektif di proyek TL, sedangkan SNI mensyaratkan minimal 1 kali dalam periode 3 tahun).<br /><br /><a href="http://untungsuprayitno.files.wordpress.com/2011/05/alat-tes-sondir.jpg"><img src="http://untungsuprayitno.files.wordpress.com/2011/05/alat-tes-sondir.jpg?w=1000" /></a><br /><br /><a href="http://untungsuprayitno.files.wordpress.com/2011/05/bikonus.jpg"><img src="http://untungsuprayitno.files.wordpress.com/2011/05/bikonus.jpg?w=1000" /></a><br /><br />Batang sondir (rod) dipergunakan untuk menyondir secara vertikal hingga kedalaman tanah 25 m dari permukaan tanah, atau kira2 ada 25 batang yang lurus (vertically) ( panjang 1 btg = 1 m) yang lurus. Umumnya dari supplier jumlah batang hanya disediakan 20 buah saja, perlu diorder kembali untuk keperluan pengukuran yang lebih dalam dan cadangan sewaktu-waktu hilang atau rusak/bengkok. Dan tipe konus (cone) yang selalu dipakai adalah hanya dual-cone atau bikonus (lihat gambar). Untuk pelumas alat sondir perlu diperhatikan bahwa oli yang dipakai adalah dengan tingkat kekentalan (vikositas) khusus, yaitu SAE-10, dan jarang didapatkan disekitar lokasi, maka perlu disediakan dengan jumlah yang cukup selama perawatan dan pemakaian.<br /><br />…..<br /><br />Satu hal yang sering terjadi, dimana pengguna (end user) jarang memperhatikan bahwa ukuran konus tidak sesuai dengan standar baik ASTM ataupun SNI dikarenakan fabrikator alat yang tidak konsisten. Bila ukuran konus tidak sesuai maka dalam perhitungan sondir akan dibuat angka koreksi konus, atau dikenal dengan sebutan koreksi alat. Bila deviasi dimensi konus ini sangat besar dari persyaratan standar, maka konus tidak boleh digunakan!!! Bila digunakan jumlah yang banyak dari perlatan sondir maka tiap konus diberikan nomor pengenalnya atau ID (identifikasi), agar perhitungan sondir sesuai dengan pendataan.<br /><br />Dalam pelaksanaan sondir pada proyek TL sesuai spesifikasi (technical requirement), kedalaman penyelidikan dibatasi maksimum 25 m atau konus telah mencapai 20o kg/cm2 (penekanan sebanyak 3 x berturut-turut) atau yg umum kami gunakan dibatasi sampai angka 150 kg/cm2 atau mencapai kedalaman 20 meter, tergantung mana dulu yang tercapai apakah gaya tekan konus atau kedalaman maksimumnya.<br /><br />Dalam prakteknya, bila lapisan tanah tidak dapat ditembus pada kedalaman yang dangkal 1-3m, atau angka penetrasi konus maksimum tercapai, dan bila diasumsikan menyentuh lapisan batuan/ bongkahan batu, maka dilakukan penyondiran ulang dititik lain didekatnya sekitar 2m lebih dari titik sebelumnya.<br /><br />Penyelidikan sondir harus dilakukan dilokasi pembuatan pondasi tower/pole. Karena SATU kali penyondiran untuk mewakili beberapa lokasi tower haram dilakukan. Celakanya lagi jika ada anggapan bahwa dalam satu wilayah RT/RW, kondisi lapisan tanah serupa, seperti kata bang haji,”TERLAAALU..!”.<br /><br />Penyelidikan sondir adalah secara tegak lurus (vertical), miring/bersudut gak diperbolehkan, apalagi horizontal (emangnya mau buat terowongan apa?!).<br /><br />Data sondir yang dibutuhkan selain dari angka perlawanan konus dan gaya gesernya adalah penentuan kedalaman air tanah (ground water level) yang diindikasikan basahnya batang sondir/pipa sondir pada kedalam tertentu selama pengujian. Hal ini bisa juga diperoleh dari survei sumur penduduk sekitarnya jika memungkinkan. Kedalaman muka air tanah biasanya juga berbeda antara musim kering atau hujan. Kondisi lokasi juga perlu diperhatikan apakah, daerah tapak tower terendam dalam keadaan banjir (musim hujan, apakah ada banjir tahunan atau pada periode tertentu, seperti disawah atau rawa misalnya). Proyeksi ketinggian banjir juga sedapat mungkin diketahui dan dicantumkan dalam laporan penyelidikan.<br /><br />Dalam peyondiran informasi penting adalah lokasi tower/pole, tiap lokasi tapak tower ditandai dengan marka dari beton yang berisikan nomor lokasi atau nomor tower, letak marka ini adalah sebagai center peg (CP) dan jangan sampai dipindahkan dari tempatnya atau terganggu oleh peralatan dan pekerja (karena bila ketahuan surveyor jalur, bisa dimarahin habis-habisan). Pantangan penyondiran jangan dilakukan pada titik daerah dimana terdapat jalur pipa listrik, gas atau air, karena berbahaya bagi keselamatan pekerja dan konstruksi eksisting, atau daerah pemakaman (karena pasti ada komplain dari dunia lain), hati-hati untuk lokasi yang ada semburan gas alam (natural gases) seperti methan, situs purbakala, dll. Dan jangan pula mengharapkan dari hasil penyondiran akan ditemukan ladang sumur minyak yang baru, keterlaluan itu namanya.Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-38783909588184630332013-05-02T19:00:00.007-07:002013-05-02T19:00:52.575-07:00Pengukuran KDH Metode Poligon<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18px;">
<i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Metod</span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">e</span></i><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"><a href="http://tekniksipilinfo.blogspot.com/2011/09/definisi-syarat-macam-pemetaan-metode.html" style="color: #750000; outline: none;"><i> polygon adalah</i></a> salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).</span><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://psdhlaut.files.wordpress.com/2011/06/poligon-01.jpg" imageanchor="1" style="color: #750000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none;" title="Definisi, Syarat, & Macam Pemetaan dengan Metode Polygon"><img border="0" height="146" src="http://psdhlaut.files.wordpress.com/2011/06/poligon-01.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 0px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> P</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">engukuran dan </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18px;">
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">a.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode titik tunggal</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">b.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Pengikatan kemuka</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">c.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Pengikatan kebelakang</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<br /></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 14.2pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">a.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode collins</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">b.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode cassini</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">c.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode titik banyak</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Banyak titik di bagi lima metode :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">a.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode poligon</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">b.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode triangulasi</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">c.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode trilaterasi</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">d.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode triangulterasi</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">e.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Metode kuadrilateral</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="SV" style="line-height: 19px;">Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. </span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Berdasarkan bentuknya polygon dapat dibagi dalam dua bagian, diantaranya:</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="SV" style="line-height: 19px;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="line-height: 19px;">Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">a.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Polygon tertutup</span></span><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6rc3tnW1eIe7lJkbf0DUKLPFXRCr-J_Qhzcm8EB1Sr2iZeWeFUZfVGBlJdr1RvZIoTHMQH_rBbsrY-Uk0rg6wsF5m1CZ-TQBDgSao4P0OFtW4gVqMmMFRzvSjshs94PuarA1djmC9RAE/s1600/1.JPG" imageanchor="1" style="color: #750000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none;" title="Definisi, Syarat, & Macam Pemetaan dengan Metode Polygon"><img border="0" height="230" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6rc3tnW1eIe7lJkbf0DUKLPFXRCr-J_Qhzcm8EB1Sr2iZeWeFUZfVGBlJdr1RvZIoTHMQH_rBbsrY-Uk0rg6wsF5m1CZ-TQBDgSao4P0OFtW4gVqMmMFRzvSjshs94PuarA1djmC9RAE/s320/1.JPG" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 0px;" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Pada poligon tertutup :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Pengukuran titik kontur.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Bangunan sipil terpusat.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Waduk.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Bendungan.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Kampus UPI.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Pemukiman.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Kepemilikan tanah.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Topografi kerangka.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">b.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Polygon terbuka</span></span><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;" title="">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFFEWq1kJefdXLX4eHumX1442KkH6ri0-6pr5DgGnpeZmO89hRF6pXVzRRd9b6u1aMkysRCNep1WwuBm2uAGghuMNkKBacvQheim72iOkpUq7WDqwVjEh5lqVe1U58wsleHhuvX1_uNs/s1600/jdfjfjhlk.jpg" imageanchor="1" style="color: #750000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; outline: none;" title=""><img alt="" border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFFEWq1kJefdXLX4eHumX1442KkH6ri0-6pr5DgGnpeZmO89hRF6pXVzRRd9b6u1aMkysRCNep1WwuBm2uAGghuMNkKBacvQheim72iOkpUq7WDqwVjEh5lqVe1U58wsleHhuvX1_uNs/s400/jdfjfjhlk.jpg" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 0px;" title="" width="400" /></a></div>
</div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> (secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungan</span><span lang="IN" style="line-height: 19px;"></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Jalur lintas / jalan raya.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Saluran irigasi.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Kabel listrik tegangan tinggi.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Kabel TELKOM.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Jalan kereta api.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">c.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Polygon bercabang</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">1.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Poligon terikat sempurna</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">2.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Poligon terikat sebagian.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">3.<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Poligon tidak terikat</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;"> Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya.</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut</span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">.</span><span lang="IN" style="line-height: 19px;"></span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 72pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:</span><span lang="IN" style="line-height: 19px;"></span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Polygon terikat sempurna</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Polygon terikat sebagian</span></span></div>
<div style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: x-small;"><span lang="IN" style="line-height: 19px;">-<span style="line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="line-height: 19px;">Polygon tidak terikat</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: inherit; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 53.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap titik polygon berikutnya mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Koreksi absis dan ordinat akan diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir pengukuran.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<ul style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<li><span style="font-size: x-small;"><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 19px;">Syarat Geometris </span></span></li>
</ul>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="background-color: #ededed; clear: both; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: center;" title="">
<a href="http://img221.imageshack.us/img221/1106/syarat.png" imageanchor="1" style="clear: left; color: #750000; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; outline: none;" title=""><img alt="" border="0" src="http://img221.imageshack.us/img221/1106/syarat.png" style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: none; margin: 0px 4px 4px 0px; padding: 0px;" title="" /></a></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoListParagraph" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<br /><br /><br /><b><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Jenis-jenis Poligon</span></b></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 4.5pt;">
Berdasarkan bentuknya poligon <span lang="IN">dibagi dalam dua bagian, diantaranya :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol;"></span><span lang="IN">Jenis Poligon secara Visual :</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN">Poligon Tertutup</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 39.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IN"> </span><span lang="IN">Polygon tertutup ialah poligon yang bermula dan berakhir pada satu titik yang sama. Poligon tertutup sering disebut poligon kring (kring poligon). Ditinjau dari segi pengkatannya (azimut dan koordinat), terdapat beberapa variasi seperti :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">a)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Tanpa ikatan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">b)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Terikat hanya azimut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">c)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Terikat hanya koordinat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">d)<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Terikat azimut dan koordinat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Keuntungan dari poligon tertutup yaitu, walaupun tidak ada ikatan sama sekali, namun koreksi sudut dapat dicari dengan adanya sifat poligon tertutup yang jumlah sudut dalamnya sama dengan (n-2) 100<sup>0</sup>. Selain itu, terdapat pula koreksi koordinat dengan adanya konsekuensi logis dari bentuk geometrisnya bahwa jumlah selisih absis dan jumlah selisih ordinat sama dengan nol.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 28px;"> </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Keuntungan inilah yang menyebabkan orang senang bentuk polygon tertutup. Satu-satunya kelemahan polygon tertutup yang sangat menonjol ialah bahwa bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan ketahuan, dengan kata lain walaupun ada kesalahan tersebut, namun polygon tertutup itu kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti itu, yaitu kalau ada kesalahan frekuensi gelombang.</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 36pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Kelemahan poligon tertutup yaitu, bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan ketahuan. Dengan kata lain, walaupun ada kesalahan, namun poligon tertutup kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti kesalahan frekuensi gelombang.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pada Poligon Tertutup :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 81pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 24px;">·<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.</span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 39.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IN">Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.</span></div>
<div align="center" class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 0cm; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 39.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Poligon Terbuka</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-left: 39.3pt; text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Yang dimaksud dengan polygon terbuka ialah polygon yang titik awal dan titik akhirnya merupakan titik yang berlainan (bukan satu titik yang sama). Polygon terbuka ini dapat kita bagi lebih lanjut berdasarkan peningkatan pada titik-titik (kedua titik ujungnya). </span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Ada dua macam peningkatan untuk polygon terbuka ini yaitu :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Peningkatan azimut</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 57pt; text-align: justify; text-indent: -39pt;">
<span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">-<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Peningkatan koordinat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0cm 35.45pt; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Berdasarkan peningkatan-peningkatan itu, maka polygon terbuka dapat dibagi lebih</span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">lanjut menjadi :</span><span lang="IN" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span></div>
<span lang="IN" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> 1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="IN" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;">Tanpa ikatan sama sekali,</span><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> </span><br style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> 2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;">Pada salah satu ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali,</span><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> </span><br style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> 3. Pada salah satu ujungnya terikat azimut saja, sedangkan pada ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali,</span><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> </span><br style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><span lang="SV" style="background-color: #ededed; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px; text-align: justify;"> 4. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan pada ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali, </span><br style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; text-align: justify;" /><div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pada kedua ujungnya masing-masing terikat azimuth,</span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">6. Pada salah satu ujungnya terikat koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimuth</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">Pada kedua ujungnya masing-masing terikat koordinat ,</span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">7. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimut saja,</span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">8. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat koordinat </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"></span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">9. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimut maupun koordinat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #ededed; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 57pt; text-indent: -39pt;">
<span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;">10.</span><span lang="SV" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: 24px;"> Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimut maupun koordinat.</span></div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-17093762995274765022013-04-19T06:38:00.003-07:002013-04-19T06:38:58.822-07:00Cara Pengerjaan SloofSloof, definisi dan fungsi telah kita uraikan pada posting sebelumnya. Maka kali ini kita akan membahas lebih detail tentang sloof.<div>
<br />Pada halaman 62 untuk sub judul “Bangunan Gedung Tidak Bertingkat dengan Konstruksi Rangka Balok dan Kolom dari Beton Bertulang” kita dapati detail penyambungan kolom dan sloof sebagaimana gambar dibawah ini<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiryVjGkK38abfst6sOWns3JTkHBf6rBTgM_EC_J2qg-CS3O4XQrLkzA5TqqYj6-c5U4FXp03sxfeGLKwIhH0H4lUWte_3gI9sAIyHvOUM4mKDWgrX3gir8qT2rJX-BozHaEy5PVWAkPGB/s288/sloof+1+pedoman+rumah+tahan+gempa.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiryVjGkK38abfst6sOWns3JTkHBf6rBTgM_EC_J2qg-CS3O4XQrLkzA5TqqYj6-c5U4FXp03sxfeGLKwIhH0H4lUWte_3gI9sAIyHvOUM4mKDWgrX3gir8qT2rJX-BozHaEy5PVWAkPGB/s400/sloof+1+pedoman+rumah+tahan+gempa.jpg" /></a><br />Dari gambar diatas berarti bahwa :<br />Besi tulangan minimal untuk sloof adalah Ø12mm<br />Besi tulangan minimal untuk kolom adalah Ø10mm<br /></div>
<div>
Pada buku yang sama halaman 60 kita dapati :<br />Campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingan adalah 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil serta ½ bagian air, sehingga menghasilkan kekuatan tekan beton pada umur 28 hari minimum 175 kg/cm2.<br />Bahan pasir dan kerikil harus bersih dan air pencampur tidak boleh mengandung lumpur.</div>
<div>
Pengecoran beton dianjurkan dilakukan secara berkesinambungan (tidak berhenti di setengah balok atau di setengah kolom).<br />Pengadukan beton sedapat mungkin menggunakan alat pencampur beton (beton molen).<br />Apabila pencampuran beton dilakukan secara manual yang pengadukan betonnya menggunakan tenaga manusia, dianjurkan untuk mengunakan bak dari bahan metal atau bahan lain yang kedap air.<br />Kekuatan tarik baja minimum 2400 kg/cm2.<br />Diameter tulangan utama untuk balok lintel, ring balok dan kolom minimum ∅ 10 mm, dan untuk sengkang minimum ∅ 6 mm dengan jarak as ke as sengkang 15 cm.<br />Diameter tulangan utama untuk balok sloof/balok pengikat pondasi minimum ∅ 12 mm, dan ukuran sengkang minimum ∅ 8 mm dengan jarak as ke as sengkang 15 cm.<br />Agar diperoleh efek angkur yang maksimum dari besi tulangan, maka pada setiap ujung tulangan harus ditekuk ke arah dalam balok hingga 115o<br />Untuk membatasi luas bidang dinding 16 m2, maka perlu dipasang balok-balok lintel. Untuk mencegah terjadinya retak pada sudut-sudut bukaan pintu dan jendela, maka dipasang kolom-kolom pengaku yang menerus dari balok lintel ke balok sloof/balok pengikat.<br />Agar memudahkan dalam pengerjaan pengecoran beton dan mendapatkan hasil beton yang berkualitas baik, maka dianjurkan untuk mengunakan ukuran penampang balok minimum 15 cm x 20 cm dan ukuran penampang kolom minimum 15 cm x 15 cm.<br />Baiklah pembaca yang budiman sejauh ini mungkin masih anda dapati sedikit kebinggungan, baik pada tulisan maupun pada gambar. maka disini rumahdangriya menjawab ya…………………karena sejauh ini tulisan-tulisan kita memang belum membahas beton secara khusus, belum juga membahas besi tulangan secara khusus.<br />Rumah dan griya berencana membahas poin-poin tadi secara lebih detail pada kesempatan yang lain. Untuk posting kita kali ini hanya berbicara detai tetntang sloof.<br /></div>
<div>
Baik pembaca dari dua urain di atas kita simpulkan :<br />Ukuran sloof minimal adalah 15x20cm, dibuat dengan besi tulangan minimal diameter 12mm sejumlah 4 buah, dengan begel ukuran diameter 8 mm disusun dengan jarak 15cm, besi tulangan harus mempunyai kuat tarik 2400 kg/cm2 (pada bagian ini sebagian pembaca mungkin bingung, secara mudah jika anda mengiginkan mutu besi beton ini anda tingal mencari besi beton yang sudah mempunyai lebel SNI), campuran untuk mengecor beton yang digunakan adalah 1PC (1 ember semen) : 2PS (2 ember pasir cor) : 3PK (3 ember koral/split) dicampur dengan ½ ember air sehingga kekuatan beton tadi setara 175kg/cm2 atau jika anda membeli beton jadi atau readymix setara 175Kg/cm2 atau 17.5Mpa. (Readymix itu beton yang biasa diangkut oleh truk-truk yang dibagian belakangya terdapat molen yang senantisa berputar), bentuk truknya kira-kira seperti inilah<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlejF-eN5xCgdG-0SlN5vIjipHWwoklmX0v7L61pW-XZqJC9-1Rncrd2UIaut2ol5naR3w_WH8r9SRYBRgGN1wpmHilhahsxoAr-iztoC2nXjInbgVJA34CoftzjgW7a1l3_MYHKQnTd6K/s288/Concrete-Mixer-Truck-Ready-Mix-Truck-Steyr-King-8-4-336PS.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlejF-eN5xCgdG-0SlN5vIjipHWwoklmX0v7L61pW-XZqJC9-1Rncrd2UIaut2ol5naR3w_WH8r9SRYBRgGN1wpmHilhahsxoAr-iztoC2nXjInbgVJA34CoftzjgW7a1l3_MYHKQnTd6K/s400/Concrete-Mixer-Truck-Ready-Mix-Truck-Steyr-King-8-4-336PS.jpg" /></a></div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-44423127401402980122013-04-19T06:32:00.000-07:002013-04-19T06:32:00.295-07:00Jenis-jenis PondasiPondasi merupakan elemen pokok bangunan yang sangat vital, berfungsi sebagai penyangga konstruksi bangunan di atasnya. Kekuatan dan kekokohan suatu konstruksi bangunan gedung sangat tergantung dari konstruksi pondasi.<br />Konstruksi pondasi suatu bangunan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:<br />1. Bentuk dan konstruksinya harus menunjukkan suatu konstruksi yang kokoh dan kuat untuk mendukung beban bangunan di atasnya. <br />2. Pondasi harus dibuat dari bahan yang tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga kerusakan pondasi tidak mendahului kerusakan bagian bangunan di atasnya. <br />3. Tidak boleh mudah terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi, seperti keadaan air tanah dan lain-lain. <br />4. Pondasi harus terletak di atas tanah dasar yang cukup keras sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak (berubah), baik bergerak ke samping, ke bawah (turun) atau terguling.<br /><br /><a href="http://adf.ly/2465856/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg90kZUWE0nflCnKzZemP9h34TZsQp4-GQOHdhy9aUfEyn8V1kZP-kfqie6_e0uI3tbNd508vdRlNsx0nFPTts7YGquPfT4licJRTt14f37M1OasSxya8ONiWP5h9ZdaUp12YZ-fGM2IJjj/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_24.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg90kZUWE0nflCnKzZemP9h34TZsQp4-GQOHdhy9aUfEyn8V1kZP-kfqie6_e0uI3tbNd508vdRlNsx0nFPTts7YGquPfT4licJRTt14f37M1OasSxya8ONiWP5h9ZdaUp12YZ-fGM2IJjj/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_24.jpg" /></a><br />Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan<br />Menurut jenisnya, pondasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pondasi langsung dan pondasi tak langsung. Pondasi langsung adalah pondasi yang dibuat bila kedalaman lapisan tanah keras maksimal 1 meter, sedangkan pondasi tak langsung adalah pondasi yang dibuat bila kedalaman lapisan tanah keras melebihi 1 meter.<br /> <br />1. Pondasi Langsung<br />Konstruksi dari pondasi langsung dapat berupa pondasi batu belah/kali, pondasi batu bata, pondasi beton bertulang, pondasi pias, pondasi plat kaki, dan pondasi balok sloof. Lebar dasar pondasi dibuat lebih besar dari tebal dinding tembok di atasnya, hal tersebut dimaksudkan untuk memperkecil beban persatuan luas pada tanah dasar, karena daya dukung tanah dasar pondasi pada umumnya lebih kecil dari daya dukung pasangan badan pondasi. Untuk pondasi langsung yang menggunakan bahan batu kali, batu bata dan beton tumbuk, tampang badan pondasi membentuk bangun trapesium, hal tersebut dilakukan selain berguna bagi kestabilan kedudukan pondasi juga untuk efisiensi.<br /><br />2. Pondasi Tak Langsung<br />Konstruksi pondasi tak langsung digunakan bila lapisan tanah yang baik/keras terdapat cukup dalam dari permukaan tanah. Prinsip dasar dari konstruksi pondasi tak langsung adalah dengan perantaraan konstruksi pondasi tak langsung tersebut beban bangunan dipindahkan ke lapisan tanah dasar pondasi yang baik. Pada tanah bangunan di mana lapisan tanah mudah pecah akibat pengaruh panas sinar matahari dan air sampai cukup dalam dan dan lapisan tanah yang mempunyai daya dukung besar cukup dalam, bila konstruksi pondasi langsung dikhawatirkan menyulitkan pelaksanaan pekerjaan dan tidak efisien. Terdapat bermacam-macam jenis konstruksi pondasi tak langsung, diantaranya pondasi umpak, gabungan pondasi plat kaki dan umpak, pondasi sumuran, pondasi tiang straus, dan pondasi tiang pancang.<br />Bahasan selanjutnya difokuskan pada konstruksi pondasi langsung berupa pondasi batu belah. Hal tersebut dilakukan mengingat konstruksi pondasi langsung dengan bahan batu belah amat dominan digunakan di lapangan.<br /> <br />3. Memasang Pondasi Batu Belah<br />Batu belahi merupakan bahan konstruksi pondasi yang paling banyak digunakan, karena batu belah yang umumnya didapatkan dari batu kali tidak mengalami perubahan bentuk dan kualitas bila tertanam di dalam tanah.<br />Persyaratan batu belah sebagai bahan konstruksi pondasi adalah batu tersebut mempunyai permukaan yang kasar, berukuran ± 25 cm, bersih dari segala kotoran. Batu belah yang permukaannya halus kurang baik dipakai sebagai bahan pondasi, sehingga harus dipecah terlebih dahulu agar didapatkatkan permukaan yang kasar. Demikian juga dengan batu belah yang berpori sebaiknya tidak digunakan untuk bahan konstruksi pondasi. Permukaan batu yang kasar akan membuat ikatan yang kokoh.<br />Pada umumnya tampang lintang dari badan pondasi batu belah berbentuk trapesium dengan lebar sisi bagian atas paling sedikit 25 cm, sehingga didapatkan susunan batu yang kokoh. Sebelum dipasang, batu belah harus disiram air terlebih dahulu. Bila tanah dasar pondasi banyak mengandung air, maka sebelum pondasi dipasang harus disusun terlebih dahulu pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya.<br /> <br /><a href="http://adf.ly/2465856/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn8lWHNOrvTcvBJnyfNv2_2ZIlxvMrXBvB_0QAV0va1pBZ0o8d-Qm0f4uCsCA4nVMhByaOZR5w8klrwYpVHT6JPAkUA8xMNhDeKBpFQvcCR5gOCDklVqAhj5RsZW-TQI9ppY7wOqt97iS0/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_25.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn8lWHNOrvTcvBJnyfNv2_2ZIlxvMrXBvB_0QAV0va1pBZ0o8d-Qm0f4uCsCA4nVMhByaOZR5w8klrwYpVHT6JPAkUA8xMNhDeKBpFQvcCR5gOCDklVqAhj5RsZW-TQI9ppY7wOqt97iS0/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_25.jpg" /></a><br />Gambar IV-2, Batu Kali Sebagai Bahan Konstruksi Pondasi Batu Belah<br /> <br />Bentuk konstruksi pondasi belah antara lain adalah seperti gambar berikut.<br /> <br /><a href="http://adf.ly/2465856/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRT2feDaSuK7oaG7e4kdgyRogLN9o95AQERkktPvBZ8bbQCoGDqOB-WS8qttyIp42Jk6IFyJ8T5eVQpY-hOlMd7MpeSUY1G48R4Ubd2jrOa_LDZTMBWR4kGoTwH3HFcnXf5_naCBbVAlQN/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_26.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRT2feDaSuK7oaG7e4kdgyRogLN9o95AQERkktPvBZ8bbQCoGDqOB-WS8qttyIp42Jk6IFyJ8T5eVQpY-hOlMd7MpeSUY1G48R4Ubd2jrOa_LDZTMBWR4kGoTwH3HFcnXf5_naCBbVAlQN/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_26.jpg" /></a><br />Gambar IV-3, Konstruksi Pondasi Batu Kali<br /> <br />Bila kondisi lapisan tanah banyak mengandung air, maka sebelum badan pondasi dipasang terlebih dahulu disusun pasangan batu kosong yang diisi pasir pada rongga-rongganya. Susunan batu kosong tersebut dinamakanaanstamping, yang berfungsi sebagai drainase untuk mengeringkan air tanah yang terdapat di sekitar badan pondasi.<br /> <br /><a href="http://adf.ly/2465856/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCnrUWGJ4ph7kAdVQqh69E_nA-pr2b39ODQFH236bmIMkREUtda2Z5uzv7Kb37rXv-c_qgWnM9sblbLZ7yncAWOQGgNqeLU5JbsB7MLjTRq9Mfh75ndu1YO6NpYhjTnA6h9GXHLzqldn1C/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_27.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCnrUWGJ4ph7kAdVQqh69E_nA-pr2b39ODQFH236bmIMkREUtda2Z5uzv7Kb37rXv-c_qgWnM9sblbLZ7yncAWOQGgNqeLU5JbsB7MLjTRq9Mfh75ndu1YO6NpYhjTnA6h9GXHLzqldn1C/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_27.jpg" /></a><br />Gambar IV-4, Susunan Pasangan Batu Kosong (aanstampang)<br /> <br /><a href="http://adf.ly/2465856/https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQd4yHAFqy6li51oqgxdQitfBbFUWrhtCcLJHKMUvjDtDbSaR_GjZqvMUgdlBZpcCIAp9IPyviPJe4f0iFYsxWDa7q6GeCJOz8tdZ6J_LfMyrCDzRlM9X81kpLq3HUk1OZdCQwp_G1L5zP/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_28.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQd4yHAFqy6li51oqgxdQitfBbFUWrhtCcLJHKMUvjDtDbSaR_GjZqvMUgdlBZpcCIAp9IPyviPJe4f0iFYsxWDa7q6GeCJOz8tdZ6J_LfMyrCDzRlM9X81kpLq3HUk1OZdCQwp_G1L5zP/s1600/konstr_bang_gedung_jilid1_tamrin_img_28.jpg" /></a><br />Gambar IV-5, Aplikasi Pondasi Batu Kali di Lapangan<br /><br /><div>
Istilah terkait pondasi batu belah : gedung dan konstruksi, konstruksi bangunan, konstruksi bangunan gedung, konstruksi gedung bertingkat, metode konstruksi, metode konstruksi gedung, pembangunan gedung</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-48822946282784472412013-04-19T06:27:00.003-07:002013-04-19T06:27:44.020-07:00Pondasi Batu Kali<br />
<form action="http://h1.ripway.com/tigran/pondasibatukali.php" method="post" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">
Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan menerus. Pondasi setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai elemen yang menerima beban kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan pondasi menerus adalah elemen yang menerima beban dari dinding yang kemudian diteruskan menyebar ke tanah.<br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;" title="">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMmodtx4SFEF3-TMAgYPOMA2OeWXBHoMoTJRJgPWEujsvLPRbdhJYFwYALEIK7-70rIPlYKYHsUxGvfJoP7clCexD1L5b1Z4OPdQiDF9chziY0EI8uG8rnum69WTwk17VsflhvgU6WnHc/s1600/pondasibatukalisetempat.JPG" imageanchor="1" style="color: #6699cc; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;" title=""><img alt="" border="0" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMmodtx4SFEF3-TMAgYPOMA2OeWXBHoMoTJRJgPWEujsvLPRbdhJYFwYALEIK7-70rIPlYKYHsUxGvfJoP7clCexD1L5b1Z4OPdQiDF9chziY0EI8uG8rnum69WTwk17VsflhvgU6WnHc/s200/pondasibatukalisetempat.JPG" style="border: none; position: relative;" title="" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar Pondasi Batu Kali Setempat</div>
<div style="text-align: center;">
Rumus perhitungan untuk mencari volume adalah:</div>
<div style="text-align: center;">
<br />Volume = 1/6 * h * (a * b + (a + c) * (b + d) + c * d)</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</form>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
</div>
<form action="http://h1.ripway.com/tigran/pondasibatukali.php" method="post" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;" title="">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lDqHgyIk60XEuJ-CfLXvnhh0hsAu8oLeySpvKvrUK2Lq3GaApg-9NuSP6sx27ivry3ibNmzZCewZoOMQxa9kh3ugwzCYFOU47gxIxMvFqr316DNY3TZ-gY2iNNFArtj_mrcvUZMo7oI/s1600/pondasibatukalimenerus.JPG" imageanchor="1" style="color: #33aaff; margin-left: 1em; margin-right: 1em;" title=""><img alt="" border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1lDqHgyIk60XEuJ-CfLXvnhh0hsAu8oLeySpvKvrUK2Lq3GaApg-9NuSP6sx27ivry3ibNmzZCewZoOMQxa9kh3ugwzCYFOU47gxIxMvFqr316DNY3TZ-gY2iNNFArtj_mrcvUZMo7oI/s200/pondasibatukalimenerus.JPG" style="border: none; position: relative;" title="" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Gambar Pondasi Batu Kali Menerus</div>
<div style="text-align: center;">
Rumus perhitungan untuk mencari volume adalah:</div>
<div style="text-align: center;">
Volume = ((a - b) * h + b * h) * L</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kebutuhan material pondasi batu kali sangat dipengaruhi perbandingan adukan semen.</div>
</form>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-63744339009779596502013-04-19T06:15:00.001-07:002013-04-19T06:15:30.467-07:00Kumpulan Rumus Lengkap Mekanika Fluida<br />
Tekanan<br /><br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/a/8/a/a8aa98e9fd48887b3e8f9c61b030f3ee.png" /><br /><br />Keterangan:<br />p: Tekanan (N/m² atau dn/cm²)<br />F: Gaya (N atau dn)<br />A: Luas alas/penampang (m² atau cm²)<br /><br />Satuan:<br />1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x 10-3 lb/in² (psi)<br />1 torr= 1 mmHg<br /><br /><div>
Tekanan hidrostatis<br /><br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/1/b/2/1b277d90bab4889ba7b249c3f5e32d32.png" /><br /><br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/9/a/a/9aa65064577f80874c38bd4fa12ed928.png" /><br /><br />Keterangan:<br />ph: Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)<br />h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)<br />s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)<br />ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)<br />g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)<br /><br /><div>
Tekanan mutlak dan tekanan gauge<br />Tekanan gauge: selisih antara tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan udara luar.<br />Tekanan mutlak = tekanan gauge + tekanan atmosfer<br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/1/c/d/1cd9533609678ac44456df862657a87a.png" /><br /><br /><div>
Tekanan mutlak pada kedalaman zat cair<br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/b/4/d/b4d1be38f7842f8075d5224dac2c9f1f.png" /><br />Keterangan:<br />p0: tekanan udara luar (1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa)<br /><br /><div>
Hukum Pascal<br />Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah.<br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/e/7/6/e7649a0bdb6705f4a182b1e6e2a19591.png" /><br />Keterangan:<br />F1: Gaya tekan pada pengisap 1<br />F2: Gaya tekan pada pengisap 2<br />A1: Luas penampang pada pengisap 1<br />A2: Luas penampang pada pengisap 2</div>
<div>
Jika yang diketahui adalah besar diameternya, maka: <a href="http://upload.wikimedia.org/math/9/1/e/91e8ac71915db75a97064f2789504ecb.png" imageanchor="1"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/math/9/1/e/91e8ac71915db75a97064f2789504ecb.png" style="cursor: move;" /></a><br />Gaya apung (Hukum Archimedes)<br /><br />Gaya apung adalah selisih antara berat benda di udara dengan berat benda dalam zat cair.<br /><br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/d/f/5/df530cfe1c3ea78b3bd15741a85690c3.png" /><br /><br /><img src="http://upload.wikimedia.org/math/d/4/b/d4bbb7161ace770e43beb087f77a7144.png" /><br /><br />Keterangan:<br />Fa: gaya apung<br />Mf: massa zat cair yang dipindahkan oleh benda<br />g: gravitasi bumi<br />ρf: massa jenis zat cair<br />Vbf: volume benda yang tercelup dalam zat cair<br /><br /><div>
Mengapung, tenggelam, dan melayang<br /><ul>
<li>Syarat benda mengapung: <img src="http://upload.wikimedia.org/math/8/2/b/82b0d750b7e062a15e822b49cd9ec534.png" /></li>
<li>Syarat benda melayang: <img src="http://upload.wikimedia.org/math/2/d/7/2d7d43209d3477b132c25c96ea0e8f15.png" /></li>
<li>Syarat benda tenggelam: <img src="http://upload.wikimedia.org/math/6/3/5/63512f60985d7a163bef742349cdc301.png" /></li>
</ul>
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-72267193209294283652013-04-18T18:22:00.002-07:002013-04-19T06:24:52.188-07:00Prosesur Percobaan Osborn Reynold<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
1. TUJUAN PERCOBAAN</div>
<div style="text-align: justify;">
· Mengamati jenis-jenis aliran fluida.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Menentukan bilangan Reynolds berdasarkan debit.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Mencari hubungan antara bilangan Reynolds dengan jenis aliran.</div>
<div style="text-align: justify;">
· Mengamati profil parabolic dari aliran laminer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. PERALATAN</div>
<div style="text-align: justify;">
· Pesawat Osborne Reynolds</div>
<div style="text-align: justify;">
· Gelas ukur</div>
<div style="text-align: justify;">
· Tinta</div>
<div style="text-align: justify;">
· Hp / Stopwatch</div>
<div style="text-align: justify;">
· Thermometer</div>
<div style="text-align: justify;">
· Air</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. PROSEDUR</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Mengatur alat sehingga kedudukan mendatar, menghubungkan semua pipa pemberi dan pembuang.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Membuka katup pemasukan dan membiarkan air memasuki tangki penenang. Mengusahakan tercapainya muka air yang constant dengan membuang kelebihan air melalui pipa pembuang bagian atas.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Mendiamkan air selama 5 menit dan mengukur temperature air dengan memasukan thermometer kedalamnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Membuka katup pengontrol aliran sedikit demi sedikit dan mengatur katup jarum pengontrol zat warna sampai tercapai aliran lambat dengan zat warna terlihat jelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Menentukan besar debit yang lewat dengan menampung aliran lewat pipa pembuangan selama selang waktu tertentu ke dalam gelas ukur.</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Mengulangi prosedur di atas untuk debit Q yang berubah-ubah dari kecil ke besar .</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Mengerjakan kebalikan proses di atas untuk debit yang berubah-ubah dari besar ke kecil .</div>
<div style="text-align: justify;">
h. Mengamati profil kecepatan, dengan cara menurunkan injector zat warna ke dalam mulut inlet, dan dalam keadaan tidak ada aliran membuka katup jarum dari reservoir zat warna dan meneteskan zat warna ke dalam air. Membuka katup pengontrol aliran lalu mengamati jenis aliran yang terjadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
i. Mengukur kembali temperature pada akhir percobaan.</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-7640540099961055732013-04-18T18:20:00.004-07:002013-04-19T06:33:28.009-07:00Pengerjaan Beton Metode SNI (Standar Nasional Indonesia)1. Semua bahan beton harus diaduk secara seksama dan harus dituangkan seluruhnya sebelum pencampur diisi kembali.<br />
<br />
2. Beton siap pakai harus dicampur dan diantarkan sesuai persyaratan SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai atau ”Spesifikasi untuk beton yang dibuat melalui penakaran volume dan pencampuran menerus” (ASTM C 685).<br />
<br />
3. Adukan beton yang dicampur di lapangan harus dibuat sebagai berikut:<br />
a. Pencampuran harus dilakukan dengan menggunakan jenis pencampur yang telah disetujui.<br />
b. Mesin pencampur harus diputar dengan kecepatan yang disarankan oleh pabrik pembuat.<br />
c. Pencampuran harus dilakukan secara terus menerus selama sekurang-kurangnya 1½ menit setelah semua bahan berada dalam wadah pencampur, kecuali bila dapat diperlihatkan bahwa waktu yang lebih singkat dapat memenuhi persyaratan uji keseragaman campuran SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai.<br />
<br />
4. Pengolahan, penakaran, dan pencampuran bahan harus memenuhi aturan yang berlaku pada SNI 03-4433-1997,Spesifikasi beton siap pakai.<br />
<br />
5. Catatan rinci harus disimpan dengan data-data yang meliputi:<br />
a. Jumlah adukan yang dihasilkan.<br />
b. Proporsi bahan yang digunakan.<br />
c. Perkiraan lokasi pengecoran pada struktur.<br />
d. Tanggal dan waktu pencampuran dan pengecoran.Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-28079712799890824322013-04-18T18:19:00.000-07:002013-04-19T06:34:00.603-07:00Pengerjaan beton Metode Portland Cement Association (PCA)<br />
<br />
<img src="https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTPCxk2u3DXWrWmuxWUpd-2elyiIq_BSr-vXRW8H2NSHKJdRFO8UA" /><br />
<br />
<br />
Metode desain campuran Portland Cement Association (PCA) pada dasarnya serupa dengan metode ACI sehingga secara umum hasilnya akan saling mendekati. Penjelasan lebih detail dapat dilihat dalam Publikasi PCA,Portland Cement Association, Design and Control of Concrete Mixtures. 12thedition, Skokie, Illinois, USA: PCA, 1979, 140 pp.<br />
<br />
1. Proporsi<br />
Kunci untuk mencapai tahan lama, beton yang kuat terletak pada proporsi hati-hati dan pencampuran bahan. Sebuah campuran beton yang tidak memiliki paste cukup untuk mengisi semua rongga antara agregat akan sulit untuk menempatkan dan akan menghasilkan kasar, permukaan sarang lebah dan beton berpori. Campuran dengan kelebihan pasta semen akan mudah ke tempat dan akan menghasilkan permukaan halus, namun beton yang dihasilkan cenderung lebih banyak menyusut dan tidak ekonomis.<br />
Sebuah campuran beton yang dirancang dengan baik akan memiliki workability yang diinginkan untuk beton segar dan ketahanan yang diperlukan dan kekuatan untuk beton mengeras. Biasanya, campuran adalah sekitar 10 hingga 15 persen semen, agregat 60 sampai 75 persen dan 15 sampai 20 persen air.<br />
Kimia semen Portland datang untuk hidup dalam keberadaan air. Semen dan air akan membentuk pasta yang melapisi setiap partikel batu dan pasir. Melalui reaksi kimia yang disebut hidrasi, pasta semen mengeras dan kekuatan keuntungan. Karakter beton ditentukan oleh kualitas paste. Kekuatan paste, pada gilirannya, tergantung pada rasio air semen. rasio semen air adalah berat air pencampuran dibagi dengan berat semen. Beton berkualitas tinggi dihasilkan dengan menurunkan rasio semen-air sebanyak mungkin tanpa mengorbankan workability beton segar. Umumnya, menggunakan air kurang menghasilkan kualitas yang lebih tinggi diberikan beton beton ditempatkan dengan benar, konsolidasi, dan sembuh<br />
<br />
2. Bahan lain<br />
Meskipun air minum yang paling cocok untuk digunakan dalam beton, agregat tersebut dipilih secara teliti. Agregat terdiri dari 60 sampai 75 persen dari total volume beton. Jenis dan ukuran campuran agregat tergantung pada ketebalan dan tujuan dari produk beton akhir. Hampir semua air alami yang diminum dan tidak memiliki rasa diucapkan atau bau dapat digunakan sebagai air pencampuran untuk beton. Namun, beberapa perairan yang tidak sesuai untuk minum mungkin tidak cocok untuk beton.<br />
Kotoran yang berlebihan di pencampuran air tidak hanya dapat mempengaruhi setting time dan kekuatan beton, tetapi juga dapat menyebabkan pembungaan, pewarnaan, korosi tulangan, ketidakstabilan volume, dan daya tahan berkurang. Spesifikasi biasanya menetapkan batas klorida, sulfat, alkali, dan padatan dalam air pencampuran kecuali tes dapat dilakukan untuk mengetahui pengaruh ketidakmurnian telah di berbagai properti. bagian bangunan yang relatif tipis panggilan untuk agregat kasar yang kecil, meskipun agregat sampai enam inci (150 mm) dengan diameter telah digunakan dalam bendungan besar. Sebuah gradasi kontinu ukuran partikel yang diinginkan untuk efisiensi penggunaan pasta. Selain itu, agregat harus bersih dan bebas dari segala hal yang mungkin mempengaruhi kualitas beton. Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-9576247299814610282013-04-18T08:50:00.000-07:002013-04-19T06:22:16.157-07:00Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal Metode Poligon<div style="text-align: justify;">
Metode polygon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik-titik (poligon).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://psdhlaut.files.wordpress.com/2011/06/poligon-01.jpg"><img border="0" height="236" src="http://psdhlaut.files.wordpress.com/2011/06/poligon-01.jpg" width="640" /></a> Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Metode titik tunggal</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pengikatan kemuka</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pengikatan kebelakang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengikatan kebelakang di bagi dua metode:</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Metode collins</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Metode cassini</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Metode titik banyak</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Banyak titik di bagi lima metode :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Metode poligon</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Metode triangulasi</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Metode trilaterasi</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Metode triangulterasi</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Metode kuadrilateral</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain. Berdasarkan bentuknya polygon dapat dibagi dalam dua bagian, diantaranya:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Polygon berdasarkan visualnya, macamnya adalah :</div>
<div style="text-align: justify;">
a. Polygon tertutup</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6rc3tnW1eIe7lJkbf0DUKLPFXRCr-J_Qhzcm8EB1Sr2iZeWeFUZfVGBlJdr1RvZIoTHMQH_rBbsrY-Uk0rg6wsF5m1CZ-TQBDgSao4P0OFtW4gVqMmMFRzvSjshs94PuarA1djmC9RAE/s1600/1.JPG"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6rc3tnW1eIe7lJkbf0DUKLPFXRCr-J_Qhzcm8EB1Sr2iZeWeFUZfVGBlJdr1RvZIoTHMQH_rBbsrY-Uk0rg6wsF5m1CZ-TQBDgSao4P0OFtW4gVqMmMFRzvSjshs94PuarA1djmC9RAE/s320/1.JPG" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada poligon tertutup :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Pengukuran titik kontur.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Bangunan sipil terpusat.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Waduk.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Bendungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kampus UPI.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Pemukiman.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kepemilikan tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Topografi kerangka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
b. Polygon terbuka</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFFEWq1kJefdXLX4eHumX1442KkH6ri0-6pr5DgGnpeZmO89hRF6pXVzRRd9b6u1aMkysRCNep1WwuBm2uAGghuMNkKBacvQheim72iOkpUq7WDqwVjEh5lqVe1U58wsleHhuvX1_uNs/s1600/jdfjfjhlk.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFFEWq1kJefdXLX4eHumX1442KkH6ri0-6pr5DgGnpeZmO89hRF6pXVzRRd9b6u1aMkysRCNep1WwuBm2uAGghuMNkKBacvQheim72iOkpUq7WDqwVjEh5lqVe1U58wsleHhuvX1_uNs/s400/jdfjfjhlk.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungantetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Jalur lintas / jalan raya.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Saluran irigasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kabel listrik tegangan tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Kabel TELKOM.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Jalan kereta api.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
c. Polygon bercabang</div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Poligon terikat sempurna</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan poligon terikat sempurna, apabila :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Sudut awal dan sudut akhir diketahui besarnya sehingga terjadi hubungan antara sudut awal dengan sudut akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Adanya absis dan ordinat titik awal atau akhir.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Koordinat awal dan koordinat akhir diketahui.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Poligon terikat sebagian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan poligon terikat sebagian, apabila :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Hanya diikat oleh koordinat saja atau sudut saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Terikat sudut dengan koordinat akhir tidak diketahui.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Poligon tidak terikat</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan poligon tidak terikat, apabila :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Hanya ada titik awal, azimuth awal, dan jarak. Sedangkan tidak diketahui koordinatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
- Tidak terikat koordinat dan tidak terikat sudut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari geometris, poligon terbagi menjadi 3, yaitu:</div>
<div style="text-align: justify;">
- Polygon terikat sempurna</div>
<div style="text-align: justify;">
- Polygon terikat sebagian</div>
<div style="text-align: justify;">
- Polygon tidak terikat</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar serta jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengolahan data polygon dikontrol terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan dikontrol terhadap koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon dimulai dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat polygon. kontrol sudut polygon diawali terlebih dahulu dilakukan yaitu untuk memperoleh koreksi sudut polygon dengan cara mengontroljumlah sudut polygon terhadap pengurangan sudut akhir dengan sudut awal polygon. Koreksi sudut polygon yang diperoleh kemudian dibagi secara merata tanpa bobot terhadap sudut-sudut polygon hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sudut-sudut jurusan titik polygon terhadap titik polygon berikutnya mengacu terhadap sudut awal polygon dijumlahkan terhadap sudut polygon yang dikoreksi. Kontrol Koordinat berbeda dengan kontrol sudut yaitu koordinat akhir dan awal dikurangi serta dibandingkan terhadap jumlah proyeksinya terhadap absis dan ordinat. Koreksi absis dan ordinat akan diperoleh dan dibandingkan dengan mempertimbangkan bobot kepada masing-masin titik polygon. Bobot koreksi didekati dengan cara perbandingan jarak pada suatu ruas garis terhadap jarak total polygon dari awal sampai dengan akhir pengukuran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Syarat Geometris</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://img221.imageshack.us/img221/1106/syarat.png"><img border="0" height="640" src="http://img221.imageshack.us/img221/1106/syarat.png" width="361" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis-jenis Poligon</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan bentuknya poligon dibagi dalam dua bagian, diantaranya :</div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis Poligon secara Visual :</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Poligon Tertutup</div>
<div style="text-align: justify;">
Polygon tertutup ialah poligon yang bermula dan berakhir pada satu titik yang sama. Poligon tertutup sering disebut poligon kring (kring poligon). Ditinjau dari segi pengkatannya (azimut dan koordinat), terdapat beberapa variasi seperti :</div>
<div style="text-align: justify;">
a) Tanpa ikatan</div>
<div style="text-align: justify;">
b) Terikat hanya azimut</div>
<div style="text-align: justify;">
c) Terikat hanya koordinat</div>
<div style="text-align: justify;">
d) Terikat azimut dan koordinat</div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan dari poligon tertutup yaitu, walaupun tidak ada ikatan sama sekali, namun koreksi sudut dapat dicari dengan adanya sifat poligon tertutup yang jumlah sudut dalamnya sama dengan (n-2) 1000. Selain itu, terdapat pula koreksi koordinat dengan adanya konsekuensi logis dari bentuk geometrisnya bahwa jumlah selisih absis dan jumlah selisih ordinat sama dengan nol.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan inilah yang menyebabkan orang senang bentuk polygon tertutup. Satu-satunya kelemahan polygon tertutup yang sangat menonjol ialah bahwa bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan ketahuan, dengan kata lain walaupun ada kesalahan tersebut, namun polygon tertutup itu kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti itu, yaitu kalau ada kesalahan frekuensi gelombang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelemahan poligon tertutup yaitu, bila ada kesalahan yang proporsional dengan jarak (salah satu salah sistematis) tidak akan ketahuan. Dengan kata lain, walaupun ada kesalahan, namun poligon tertutup kelihatan baik juga. Jarak-jarak yang diukur secara elektronis sangat mudah dihinggapi kesalahan seperti kesalahan frekuensi gelombang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada Poligon Tertutup :</div>
<div style="text-align: justify;">
· Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
B. Poligon Terbuka</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang dimaksud dengan polygon terbuka ialah polygon yang titik awal dan titik akhirnya merupakan titik yang berlainan (bukan satu titik yang sama). Polygon terbuka ini dapat kita bagi lebih lanjut berdasarkan peningkatan pada titik-titik (kedua titik ujungnya). Ada dua macam peningkatan untuk polygon terbuka ini yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Peningkatan azimut</div>
<div style="text-align: justify;">
- Peningkatan koordinat</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan peningkatan-peningkatan itu, maka polygon terbuka dapat dibagi lebih lanjut menjadi : 1. Tanpa ikatan sama sekali, </div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pada salah satu ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali, </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Pada salah satu ujungnya terikat azimut saja, sedangkan pada ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali, </div>
<div style="text-align: justify;">
4. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan pada ujung yang lain tanpa ikatan sama sekali, </div>
<div style="text-align: justify;">
5. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat azimuth,</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Pada salah satu ujungnya terikat koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimuth</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada kedua ujungnya masing-masing terikat koordinat , </div>
<div style="text-align: justify;">
7. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat azimut saja, </div>
<div style="text-align: justify;">
8. Pada salah satu ujungnya terikat azimut dan koordinat, sedangkan ujung yang lain terikat koordinat </div>
<div style="text-align: justify;">
9. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimut maupun koordinat.</div>
<div style="text-align: justify;">
10. Pada kedua ujungnya masing-masing terikat baik azimut maupun koordinat.</div>
</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-32972247250795422302013-04-01T03:33:00.000-07:002013-04-19T06:44:14.268-07:00Pengolahan Data Pengikatan Ke Belakang Metode Collins Titik P diikat dengan cara ke belakang pada titik A, B, dan C. Buatlah sekarang suatu lingkaran sebagai tempat kedudukan melalui titik-titk A, B dan P hubungkanlah titik P dengan titik C maka garis CP dimisalkan memotong lingkaran tadi di titik H yang di namakan titik penolong Collins.<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS8C74Z3t3jJuD5lDtcHlS1F71U7UzMyn9qHubK5u2HvXexxIwEbS8eVNIk7VLghaHS64QeINZ0E6CZfuG4wH-VoTZpv69P7dIMs66Pqb13J3yuouKIJJ1vNODRDHMJcvVcRp3LMVtjLY/s1600/1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhS8C74Z3t3jJuD5lDtcHlS1F71U7UzMyn9qHubK5u2HvXexxIwEbS8eVNIk7VLghaHS64QeINZ0E6CZfuG4wH-VoTZpv69P7dIMs66Pqb13J3yuouKIJJ1vNODRDHMJcvVcRp3LMVtjLY/s1600/1.jpg" /></a><br />
besar sudut ᾀ dan β<br />
<br />
Untuk menentukan koordinat-koordinat titik H yang telah di gabungkan dengan titik tertentu C, tariklah garis AH dan BH. Maka sudut BAH = β dan sudut ABH sebagai sudut segiempat tali busur dalam lingkaran sama dengan 180o - (ᾀ + β ) dengan demikian sudut-sudut pada titik pengikat A dan B diketahui, hingga titik H diikat dengan cara kemuka pada titik-titik A dan B. Sekarang akan dicari koordinat-koordinat titik P sendiri. Supaya titik P diikat dengan cara ke muka pada titik A dan B, maka haruslah diketahui sudut BAP dan sudut ABP, ialah sudut-sudut yang ada pada titik yang telah tentu. Sudut ABP akan dapat di hitung bila diketahui sudut BAP.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8QWBvMx-btZwLsFaiDBHAP3Lkkr-e5A9L7tV7YTnAWp7pvum-8hFWDcaZL88Y6W3rnjWj5A-PiLTvGfCsqBkaY1zI6o49qV3SIhRsRJxe0Pa9eP1O0K6-FkWAMIUnjUDAGPQm5thnxsQ/s1600/2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8QWBvMx-btZwLsFaiDBHAP3Lkkr-e5A9L7tV7YTnAWp7pvum-8hFWDcaZL88Y6W3rnjWj5A-PiLTvGfCsqBkaY1zI6o49qV3SIhRsRJxe0Pa9eP1O0K6-FkWAMIUnjUDAGPQm5thnxsQ/s1600/2.jpg" /></a><br />
Garis bantu metode Collins<br />
<br />
Untuk menentukan koordinat P dari A, B dan C dipergunakan metoda perpotongan ke belakang secara numeris Collins dan cara grafis Lingkaran melalui A, B dan P memotong garis PC di H, yang selanjutnya disebut titik penolong Collins. Titik penolong Collins ini dapat pula terletak pada garis PB atau PA. Masing-masing lingkaran. Melalui titik A, C dan P serta melalui titik B, C dan P dengan data pada segitiga ABH dapat dihitung. Titik A telah diketahui koordinatnya yaitu ( Xa,Ya ). Selanjutnya akan dicari koordinat titik H. Apabila jarak kedua koordinat tersebut adalah dah, dan sudut jurusan yang dibentuk oleh kedua titik tersebut adalah ᾀ ah.<br />
<br />
Maka koordinat titik H tersebut adalah<br />
Xh = Xa + dah sin ᾀ ah<br />
Yh = Ya + dah cos ᾀ ah<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6jtdzMNmfg6ozo9E7mRCYhZGDIzsUPunhfx2xNpkbod_HJ8ruELYUvW3OVLROrF-KkLYL8lZhVY9AqpzGUm3IgV3uwf9YloZDrzcbJCjFAzFP1CvNCps2oOfYQLQHbA8BWPUPUlBepQ/s1600/3.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb6jtdzMNmfg6ozo9E7mRCYhZGDIzsUPunhfx2xNpkbod_HJ8ruELYUvW3OVLROrF-KkLYL8lZhVY9AqpzGUm3IgV3uwf9YloZDrzcbJCjFAzFP1CvNCps2oOfYQLQHbA8BWPUPUlBepQ/s1600/3.jpg" /></a><br />
Penentuan koordinat H dari titik A<br />
<br />
ᾀ ah dapat dicari dengan rumus :<br />
ᾀ ah = ᾀ ab + β<br />
<br />
seperti terlihat pada gambar berikut :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaI0bfjv5HSKO69lGrK5-eN8n3BKoPR9iMHFwMIdSJovvt1UEXWbQ4aewLgjm31EOz1ZGf2yUVn22GGi7j0Kiaxt4wB4si3r8Z8Svq3hYB5k1ughVpT9Mv3h1h_23fJP2pogHLZDF6YyU/s1600/4.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaI0bfjv5HSKO69lGrK5-eN8n3BKoPR9iMHFwMIdSJovvt1UEXWbQ4aewLgjm31EOz1ZGf2yUVn22GGi7j0Kiaxt4wB4si3r8Z8Svq3hYB5k1ughVpT9Mv3h1h_23fJP2pogHLZDF6YyU/s1600/4.jpg" /></a><br />
Menentukan sudut ᾀah<br />
<br />
Sedangkan sudut jurusan ᾀ ab sendiri dicari dengan rumus :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh28nV6hUAma8ynm8eqqxz_TmuUL3IZrkc6XC9pUVo-yfTU1hYUHoZCWh4J3jgYC47VmnQy0mwfyiuL9gQK7_aGojJrogKSr3H_16zGk383oXDcboVCWJVhrkTO95TXh-rzQOmaH1d9ANw/s1600/1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh28nV6hUAma8ynm8eqqxz_TmuUL3IZrkc6XC9pUVo-yfTU1hYUHoZCWh4J3jgYC47VmnQy0mwfyiuL9gQK7_aGojJrogKSr3H_16zGk383oXDcboVCWJVhrkTO95TXh-rzQOmaH1d9ANw/s1600/1.jpg" /></a><br />
Untuk mencari dah, diperlukan nilai dab sehingga dah dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan antara sinus sudut dengan garis sehadap sudut tersebut.<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVMUSG-J2sJHMo0pv1jrBwvBWPzamr6aaE1Elfwv020iUrJffkkShF9Nr8EBSVkM6cKU0Rx1Rv__vhH4gfATBivgI5J0vXc6aNxSe25zgqL84FznkS9N6WjgGZw52QqSmlhfHI8f7cNQ/s1600/2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDVMUSG-J2sJHMo0pv1jrBwvBWPzamr6aaE1Elfwv020iUrJffkkShF9Nr8EBSVkM6cKU0Rx1Rv__vhH4gfATBivgI5J0vXc6aNxSe25zgqL84FznkS9N6WjgGZw52QqSmlhfHI8f7cNQ/s1600/2.jpg" /></a><br />
Menentukan rumus dah<br />
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat persamaan sebagai berikut :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlQqqqOoYnY3Zlr4YQcm7d9Vr1E6ng2DNS2pyN53Qta3j2dUntC3B5Edg9cj6_gNbMwsXS4sD-Occ7r6YUhe_szkCtXj9zmKmq-I9U8PQEnX3pZ_X7-u8F4hGvweH47lZ5MplEZkxWt34/s1600/3.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlQqqqOoYnY3Zlr4YQcm7d9Vr1E6ng2DNS2pyN53Qta3j2dUntC3B5Edg9cj6_gNbMwsXS4sD-Occ7r6YUhe_szkCtXj9zmKmq-I9U8PQEnX3pZ_X7-u8F4hGvweH47lZ5MplEZkxWt34/s200/3.jpg" /></a><br />
<br />
Perhitungan diatas untuk menentukan titik H yang dicari dari titik A, yang sebetulnya dapat pula dicari dari titik B, yaitu dengan rumus :<br />
Xh = Xb + dbh sin ᾀ bh<br />
Yh = Yb + dbh cos ᾀ bh<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyw-d3hoFgEtbTAJRUuylDFaJtmrpBbSVtSQ0GFufmLrLPrdxoiifieEGJ5d1Rd1PiKaHGjCyXSXuO0EN1ivrkT75zlCjJRBDJjLiL6cgH1Njxdo-vXXOgW0glWjsXnKp-ulic_TmphzA/s1600/4.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyw-d3hoFgEtbTAJRUuylDFaJtmrpBbSVtSQ0GFufmLrLPrdxoiifieEGJ5d1Rd1PiKaHGjCyXSXuO0EN1ivrkT75zlCjJRBDJjLiL6cgH1Njxdo-vXXOgW0glWjsXnKp-ulic_TmphzA/s1600/4.jpg" /></a><br />
Penentuan koordinat H dari titik B<br />
ᾀ bh dapat dicari dengan rumus :<br />
ᾀ bh = ᾀ ab + (ᾀ + β )<br />
<br />
seperti terlihat pada gambar berikut :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidqqTQmeXxnDq-WZR41SPtbdoRGiTk5jYRs3IsaSDuppGV4aZQbZCeDfz2tfm_6BNvrdIDeObYVhmCRT6A9oIwSWAwd0ZWT7d0yi8cnx3YEcl4lnp6TAyvg5H8VXtUOiHhBS5STFm9pzE/s1600/5.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidqqTQmeXxnDq-WZR41SPtbdoRGiTk5jYRs3IsaSDuppGV4aZQbZCeDfz2tfm_6BNvrdIDeObYVhmCRT6A9oIwSWAwd0ZWT7d0yi8cnx3YEcl4lnp6TAyvg5H8VXtUOiHhBS5STFm9pzE/s1600/5.jpg" /></a><br />
Menentukan sudut ᾀbh<br />
Untuk mencari dbh, diperlukan nilai dab sehingga dbh dapat ditentukan dengan menggunakan perbandingan antara sinus sudut dengan garis sehadap sudut tersebut. Dari gambar berikut dapat dijelaskan bahwa terdapat persamaan :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkqssKMSre80CRjN4OdFQpqhjyAqvQpJr7tgL2ipVy9PMJ-UjO9KI7JjkbMzGTWER22AoUTaxH_dU7Ku3HvP-vu6NNN_F1c3_jvU_a7wh4lINxrgRLHLKNmCYC3OPUaYiIeIJUXpYnKFg/s1600/1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkqssKMSre80CRjN4OdFQpqhjyAqvQpJr7tgL2ipVy9PMJ-UjO9KI7JjkbMzGTWER22AoUTaxH_dU7Ku3HvP-vu6NNN_F1c3_jvU_a7wh4lINxrgRLHLKNmCYC3OPUaYiIeIJUXpYnKFg/s1600/1.jpg" /></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDZht3kdzhCn0tTowKiYgVZ6TKFG805MZ6KVsPKhR99SJ5hNCgwS4YBKDRS80cc6AZYm4kNN2laOOWArE1jncal8y4UNU_H_-M5PSvYmUrbPuVkiue0WktNybiVARuAqGYSbQDSoh9whc/s1600/2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDZht3kdzhCn0tTowKiYgVZ6TKFG805MZ6KVsPKhR99SJ5hNCgwS4YBKDRS80cc6AZYm4kNN2laOOWArE1jncal8y4UNU_H_-M5PSvYmUrbPuVkiue0WktNybiVARuAqGYSbQDSoh9whc/s1600/2.jpg" /></a><br />
Menentukan rumus dbh<br />
Sehingga<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKqqd1XojytRaacuh8EU1jjYMdf4ja8klUI48lITMsLfutXa20BWy04Z1gnpHj6GUGpbAqlCSk6DiUf0vQo9F6ff0lPoAYHRMU2henxZ6c6T07jxKLjksCwrzp5i1tW9dO5sNVlHe8nDk/s1600/3.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKqqd1XojytRaacuh8EU1jjYMdf4ja8klUI48lITMsLfutXa20BWy04Z1gnpHj6GUGpbAqlCSk6DiUf0vQo9F6ff0lPoAYHRMU2henxZ6c6T07jxKLjksCwrzp5i1tW9dO5sNVlHe8nDk/s1600/3.jpg" /></a><br />
<br />
Setelah koordinat titik penolong Collins H diketahui, selanjutnya menentukan koordinat titik P, yang dapat dicari dari titik A maupun B. Bila dicari dari titik A, maka rumusnya adalah :<br />
Xp = Xa + dap sin ᾀ ap<br />
Yp = Ya + dap cos ᾀ ap<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifTC-5QUNprE0S1L1AIZAv77DiLEqKmijUyw4auLPO1NIbDyolaKDIt2-bXGqZ-bIeOM83KEyAEvbc3qLZZzf6e_q0C3g3KlUjTC13kB5YHJSZTVSw3ydmNRUxsBiBtfSj0YqwvQMbc2k/s1600/4.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifTC-5QUNprE0S1L1AIZAv77DiLEqKmijUyw4auLPO1NIbDyolaKDIt2-bXGqZ-bIeOM83KEyAEvbc3qLZZzf6e_q0C3g3KlUjTC13kB5YHJSZTVSw3ydmNRUxsBiBtfSj0YqwvQMbc2k/s1600/4.jpg" /></a><br />
<br />
Penentuan koordinat P dari titik A<br />
ᾀ ap dapat dicari dengan rumus :<br />
ᾀ ap = ᾀ ab + ˠ seperti terlihat pada gambar berikut :<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOaf-U1vm_EhL6WAhomOTs9BsI-_ASvAI2cqCDLHFlH9NvtNJxo8_taYWBfsTV7UKv2FVWil1_W4BPubLMHJ-woqTa8sLhQ9K-z9FT2I0wJVs_haT4NBHmioyLNgJ384jv-R_fxYbacY/s1600/5.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOOaf-U1vm_EhL6WAhomOTs9BsI-_ASvAI2cqCDLHFlH9NvtNJxo8_taYWBfsTV7UKv2FVWil1_W4BPubLMHJ-woqTa8sLhQ9K-z9FT2I0wJVs_haT4NBHmioyLNgJ384jv-R_fxYbacY/s1600/5.jpg" /></a><br />
Menentukan sudut ᾀap<br />
mengikuti aturan sudut. Maka besarnya sudut ˠ sama dengan sudut BHC, seperti terlihat pada gambar berikut ini<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4CBI9JUGfEj92C9p3CehmvQB1o5jzANHbnMm8gXZiJby8zWpoB0eYkdvfAQkvn4lajcyueShxXCBZw_fIpfc6aGZK9MTOor6CTd8hyphenhyphen8V_SO1wLN9bxCM37-pH3-EJZd9Yz8hGUuxABr0/s1600/6.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4CBI9JUGfEj92C9p3CehmvQB1o5jzANHbnMm8gXZiJby8zWpoB0eYkdvfAQkvn4lajcyueShxXCBZw_fIpfc6aGZK9MTOor6CTd8hyphenhyphen8V_SO1wLN9bxCM37-pH3-EJZd9Yz8hGUuxABr0/s1600/6.jpg" /></a><br />
<br />
Menentukan sudut ˠ<br />
Dari gambar diatas besar ˠ dapat disusun dengan rumus<br />
ˠ = ᾀ hc - ᾀ hb<br />
ᾀ hb didapat dari ᾀ bh + 180o. Sedangkan<br />
ᾀ hc didapat dari rumus berikut :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidsOlJa-4xhcMTnoGWfGVVfsZihpxMAxpsamTpmptoz01mlEbZVyBpd_xR-9ROy3KBwLrWa2aOdmFunI2dbCnmmMtZq5A4n9d9Mkh0_Y8FlBFTuoUMfeBHaQBSQX3yhCgEjXzftVj6nyA/s1600/1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidsOlJa-4xhcMTnoGWfGVVfsZihpxMAxpsamTpmptoz01mlEbZVyBpd_xR-9ROy3KBwLrWa2aOdmFunI2dbCnmmMtZq5A4n9d9Mkh0_Y8FlBFTuoUMfeBHaQBSQX3yhCgEjXzftVj6nyA/s1600/1.jpg" /></a><br />
<br />
Kembali pada segitiga ABP, dap dapat ditentukan dengan rumus<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjgCrNnahQo91-zeo3dYA5LrJKPykrA3P1JV8EWQvS0qxiKcUUIBmXy4xDDfdQs3iz50sQqwgLEsV1aWpSCYmvwLOR7Qhyx49wYbAsLhstVRhSw2h0BZNpcjAHKdtue1q-MFLtO010ij0/s1600/2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjgCrNnahQo91-zeo3dYA5LrJKPykrA3P1JV8EWQvS0qxiKcUUIBmXy4xDDfdQs3iz50sQqwgLEsV1aWpSCYmvwLOR7Qhyx49wYbAsLhstVRhSw2h0BZNpcjAHKdtue1q-MFLtO010ij0/s200/2.jpg" /></a><br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidIoM0OhXlSZwreF9-VnEsDtXjZx6uY-b6JDht3DW5gaC3qlBeGCgtHg47jEj5g01qm-Gw7jOMEZkIyek1F_ktny36CgPP59WbRz6o6IcRimpdPJn-evmJhn4DgxI9BaWbJmPlwzu7ptA/s1600/3.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidIoM0OhXlSZwreF9-VnEsDtXjZx6uY-b6JDht3DW5gaC3qlBeGCgtHg47jEj5g01qm-Gw7jOMEZkIyek1F_ktny36CgPP59WbRz6o6IcRimpdPJn-evmJhn4DgxI9BaWbJmPlwzu7ptA/s1600/3.jpg" /></a><br />
<br />
Menentukan rumus dap<br />
Bila menentukan koordinat titik P dari titik B, mempunyai rumus sebagai berikut<br />
Xp = Xb + dbp sin ᾀ bp<br />
Yp = Yb + dbp cos ᾀ bp<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHs5IiGjGwLoQAiEv877PTKdvxqWMWol_PYV5KZeVCWAn88nqXLDWdySYZfVTWp9dNg5FpGNikiW0UmOMTjdq4J87TtGkvdYghQySU2KatvmVAii0XxG2iF5wR718XTEPN3OYSixf0Kk4/s1600/4.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHs5IiGjGwLoQAiEv877PTKdvxqWMWol_PYV5KZeVCWAn88nqXLDWdySYZfVTWp9dNg5FpGNikiW0UmOMTjdq4J87TtGkvdYghQySU2KatvmVAii0XxG2iF5wR718XTEPN3OYSixf0Kk4/s1600/4.jpg" /></a><br />
<br />
Penentuan koordinat P dari titik B<br />
ᾀ bp dapat dicari dengan rumus :<br />
ᾀ bp = ᾀ ab + (ᾀ +ˠ )<br />
seperti terlihat pada gambar berikut :<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM8QIsrmjbx9wjSZZ0A6velaMb-Kp620ei0m_cHL6o2ToG0mwkp9B67z0uLfNNBOG7VdeLtIzQz0cnL9rgEHgZNY3NDqPr3I6pqhd65JrIw2vdO0X4gG66QpMjU2Stl7TZ_2qtWgr6F-U/s1600/5.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM8QIsrmjbx9wjSZZ0A6velaMb-Kp620ei0m_cHL6o2ToG0mwkp9B67z0uLfNNBOG7VdeLtIzQz0cnL9rgEHgZNY3NDqPr3I6pqhd65JrIw2vdO0X4gG66QpMjU2Stl7TZ_2qtWgr6F-U/s1600/5.jpg" /></a><br />
Menentukan sudut ᾀbp<br />
dbp dapat ditentukan dengan rumus<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwcSqg4zTUHeGkl-X9-8506ppf9mLLcv4NjHqVdHqHoJBmS7gVg56J_4YxepKMEbzLb67oWvpd8dX-xavsJ_6ang6pfrBYAR1BFP16-ra_4u9IYuUpVIk6lhgsi_l2Yf7z3vDvODa8JIQ/s1600/6.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwcSqg4zTUHeGkl-X9-8506ppf9mLLcv4NjHqVdHqHoJBmS7gVg56J_4YxepKMEbzLb67oWvpd8dX-xavsJ_6ang6pfrBYAR1BFP16-ra_4u9IYuUpVIk6lhgsi_l2Yf7z3vDvODa8JIQ/s1600/6.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGq4eeaMcSRLArQ5jFawKwvFrYW8kK3niGt4bgx6JyO5Pz9uDN1zEAsPSlQqCfRAGDhgkRLCnFu3Tae5A_6DM8IOS8ly7g2J9ioiCajCQQveUH8JnWQzrSY3s8JZBjBfIMXUspaNpjBs0/s1600/7.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGq4eeaMcSRLArQ5jFawKwvFrYW8kK3niGt4bgx6JyO5Pz9uDN1zEAsPSlQqCfRAGDhgkRLCnFu3Tae5A_6DM8IOS8ly7g2J9ioiCajCQQveUH8JnWQzrSY3s8JZBjBfIMXUspaNpjBs0/s1600/7.jpg" /></a><br />
<br />
Menentukan rumus dbpAdi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-32498380554266958632013-04-01T03:31:00.000-07:002013-04-19T06:44:30.915-07:00Pengikatan ke Belakang Metode Collins<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #fefdfa; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 42.55pt;">
<br /></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
Cara pengikatan ke belakang metode Collins merupakan salah satu model perhitungan yang berfungsi untuk menentukan suatu titik koordinat, yang dapat dicari dari titik-titik koordinat lain yang sudah diketahui, dengan cara pengikatan ke belakang. Metode ini di temukan oleh Mr.Collins tahun 1671. Pada saat itu alat hitung masih belum berkembang sehingga menggunakan bantuan logaritma dalam perhitungannya. Oleh karena itu cara pengikatan ke belakang yang dibuat oleh Collins dikenal dengan nama metode logaritma. Akan tetapi pada pengolahan data perhitungan pada saat ini, dapat dibantu dengan mesin hitung atau kalkulator, sehingga lebih mudah dalam pengolahannya. Dalam pelaksanaan pekerjaan survei atau pengukuran tanah di lapangan biasanya terdapat kendala-kendala yang dihadapi, diantaranya adalah keadaan alam dan kontur permukaan bumi yang tidak beraturan.<br />
Terdapat berbagai kondisi alam seperti bukit, lembah, sungai, gunung dan lain sebagainya pada permukaan bumi. sehingga dapat ditentukan jenis pengukuranapa yang dapat dipakai sesuai dengan kondisi alam tersebut. Seperti dalam menentukan koordinat pada tempat yang terpisah oleh jurang atau sungai yang lebar, dimana titik koordinat di seberangnya telah diketahui. Untuk mengatasi masalah tersebut, seorang surveior dapat menggunakan cara pengikatan ke belakang metode Collins yang dapat dihitung dengan bantuan logaritma atau kalkulator, sehingga koordinat dari titik yang terpisah oleh sungai atau jurang tersebut dapat ditentukan.<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTIkdMWH0TRYn3QxvJIbt_n4bVAXJqSfQ65keHrQQIaxg3Rl2IZcjgGkZCB18jah8Tg1AieVnbTywRPBQ-AK8ab1mcfDbKaQLI5IFymXt-lnTx5qZ5rIzZ2tDSHJ8HDTmgXrTtuI8c52c/s1600/1.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTIkdMWH0TRYn3QxvJIbt_n4bVAXJqSfQ65keHrQQIaxg3Rl2IZcjgGkZCB18jah8Tg1AieVnbTywRPBQ-AK8ab1mcfDbKaQLI5IFymXt-lnTx5qZ5rIzZ2tDSHJ8HDTmgXrTtuI8c52c/s320/1.jpg" /></a><br />
Penentuan titik A,B,C dan P<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVNf7ngoAF6TYKxPrXXut__dKyjtxEHztd_50cQi6v7lRnGJPzH0m0i-on1kKic1L44t1Cf3t1gZieBgDfsLO2uczMquh8IZTYe_WPWWKy_Xb9npNS0Qf2XE1a0HWvTW8kMNH-y1ppWhI/s1600/2.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVNf7ngoAF6TYKxPrXXut__dKyjtxEHztd_50cQi6v7lRnGJPzH0m0i-on1kKic1L44t1Cf3t1gZieBgDfsLO2uczMquh8IZTYe_WPWWKy_Xb9npNS0Qf2XE1a0HWvTW8kMNH-y1ppWhI/s320/2.jpg" /></a><br />
Pemasangan Theodolite di titik P<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF4se1dbbylHZdq1ZnNrkatKA89s65-D06eidYV879r9yOAGkzvj3GejfS3yuCYUB-IBhS9KB-kQf-YR_Bb52M7rCVFUVrTo-RhUT3R5UdVEwf76MX9o_w2D2mipV0IgJvHW_4uU7Ej1w/s1600/3.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF4se1dbbylHZdq1ZnNrkatKA89s65-D06eidYV879r9yOAGkzvj3GejfS3yuCYUB-IBhS9KB-kQf-YR_Bb52M7rCVFUVrTo-RhUT3R5UdVEwf76MX9o_w2D2mipV0IgJvHW_4uU7Ej1w/s320/3.jpg" /></a><br />
Penentuan sudut mendatar<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Dari data yang telah tersedia diantaranya adalah koordinat titik A,B dan C, serta sudut �� dan�� yang diperoleh dari pengukuran di lapangan, selanjutnya menentukan daerah lingkaran yang melalui titik A, B dan P dengan jari-jari tertentu, lingkaran tersebut merupakan suatu cara yang membantu dalam proses perhitungan, yang pada kenyataanya tidak terdapat di lapangan. Titilk C berada di luar lingkaran, tarik garis yang menghubungkan titik P terhadap titik C. Sehingga garis PC memotong lingkaran, titik perpotongan itu kita sebut sebagai titik penolong Collins yaitu titik H.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh32jhb6QDFQsOzPfEB8rJg7X9CTo11Hh1rFZEV-HTPr5Y_RI8i2ZiI1AfmxtAdvLm5QyF_AyAHSpadkQWgPuyF4pGxl6WORBGbR2z5fivFKxFXBJBnV0gUf-7kfNj87AvRmJzjeimpfN8/s1600/4.jpg"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh32jhb6QDFQsOzPfEB8rJg7X9CTo11Hh1rFZEV-HTPr5Y_RI8i2ZiI1AfmxtAdvLm5QyF_AyAHSpadkQWgPuyF4pGxl6WORBGbR2z5fivFKxFXBJBnV0gUf-7kfNj87AvRmJzjeimpfN8/s320/4.jpg" /></a><br />
Penentuan titik bantu Collins<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Titik P kemudian kita cari dengan metode pengikatan ke muka melalui basis AB. Perhitungan diawali terlebih dahulu dengan menghitung koordinat titik penolong H. Setelah diketahui azimuth-azimuth lain maka kita akan memperoleh sudut bantu ˠ. Dari rumus tersebut maka akan diperoleh azimuth AP dan BP. Jarak dap dan dbp di peroleh melalui persamaan sinus sudut terhadap jarak. Titik P selanjutnya di peroleh melalui pengikatan ke muka dari A dan B. Dengan demikian hitungan Collins untuk mengikat cara ke belakang di kembalikan ke hitungan dengan cara ke muka yang harus di lakukan dua kali. Yaitu satu kali untuk mencari koordinat-koordinat titik penolong Collins H dan satu kali lagi untuk mencari koordinatkoordinat titik P sendiri. Untuk menentukan titik penolong Collins H dan titik yang akan dicari yaitu titik P, dapat dicari baik dari titik A atau titik B. Koordinat target dapat di peroleh dari titik A dan B. Absis target sama dengan jarak A terhadap target dikalikan dengan sinus azimuth A terhadap target kemudian ditambahkan dengan absis titik A. Ordinat target sama dengan jarak A terhadap target dikalikan dengan cosinus azimuth A terhadap target ditambahkan dengan ordinat titik A. Absis target sama dengan jarak B terhadap target dikalikan dengan sinus azimuth B terhadap target kemudian di tambahkan dengan absis titik B. Ordinat target sama dengan jarak B terhadap target dikalikan dengan cosinus azimuth B terhadap target kemudian di tambahkan dengan ordinat titik B. Nilai koordinat target merupakan nilai koordinat rata-rata yang di peroleh dari titik A dan B.Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-86965447276096523082013-04-01T03:24:00.001-07:002013-04-01T03:24:19.680-07:00Cara menghitung biaya atap baja ringan<br />
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Satu lagi sebuah tutorial rahasia dipersambahkan kepada masyarakat ilmusipil.com diseluruh indonesia maupun dunia dengan tema cara menghitung biaya atap <a href="http://www.ilmusipil.com/sipil/struktur/baja" rel="external" style="text-decoration: none;" target="_parent" title="baja">baja</a> ringan, ya.. kita bahas judul ini karena dengan banyaknya pekerjaan atap yang lebih memilih baja ringan maka tak jarang pemilik <a href="http://www.ilmusipil.com/sipil/rumah" rel="external" style="text-decoration: none;" target="_parent" title="rumah">rumah</a> kebingungan dalam memperkirakan berapa total biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menyiapkan dana dalam jumlah yang tepat, sementara bertanya langsung kepada <a href="http://www.ilmusipil.com/sipil/manajemen/kontraktor" rel="external" style="text-decoration: none;" target="_parent" title="kontraktor">kontraktor</a> baja ringan bisa jadi merupakan suatu pantangan karena mungkin ada ketakutan apabila harga borongan justru dinaikan karena kita dianggap tidak mengerti sehingga mudah untuk dibohongi,</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<strong>Cara menghitung biaya atap baja ringan</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Secara umum urutan dalam menghitung biaya pekerjaan atap bisa dihitung dengan urutan sebagai berikut:</div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li style="list-style: decimal outside;">Membuat data atap yang mau dibangun, bisa dalam bentuk <a href="http://www.ilmusipil.com/sipil/arsitektur" rel="external" style="text-decoration: none;" target="_parent" title="gambar">gambar</a> sketsa sehingga bisa diketahui bentuk dan ukuran bidang atap yang mau dihitung.</li>
<li style="list-style: decimal outside;">Menghitung luas atap dalam satuan m2 bangunan, rumusnya memakai perhitungan matematika sederhana seperti luas persegi panjang, luas segitiga, luas trapesium dan bidang lain sesuai bentuk atap.</li>
<li style="list-style: decimal outside;">Mencari harga per m2 pekerjaan rangka atap baja ringan, dan harga per m2 pekerjaan finishing atap diatasnya seperti genteng, asbes gelombang dan sejenisnya.</li>
<li style="list-style: decimal outside;">Mengalikan luas atap dengan harga per m2 baja ringan sehingga ketemu biaya total yang dibutuhkan.</li>
<li style="list-style: decimal outside;">Menambahkanya dengan angka kemanan atau biaya lain-lain untuk mengantisipasi biaya tak terduga saat pelaksanaan.</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Penjelasan lengkap mengenai perhitungan atap bisa dilihat pada artikel yang secara khusus membahasnya <a href="http://www.ilmusipil.com/cara-menghitung-kebutuhan-atap-genteng" style="text-decoration: none;" target="_blank" title="cara menghitung luass atap">d</a>isini. Jadi berdasarkan uraian diatas maka dapat kita buat sebuah rumus sederhana dalam menghitung biaya pekerjaan atap baja ringan.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Biaya ABR = (LA x HBR) + (LA x HPA)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Biaya atap baja ringan = (luas atap dengan satuan m2 x harga baja ringan per m2) + (luas atap dalam satutan m2 x harga penutup atap per m2).</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<strong>Contoh perhitungan biaya atap baja ringan</strong></div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
suwarno : Ass wr.wb Pak saya mau tanya kalau ukuran 3,8 m X 12 m kira2 habis berapa biayanya, karena yang lama memakai <a href="http://www.ilmusipil.com/sipil/struktur/kayu" rel="external" style="text-decoration: none;" target="_parent" title="kayu">kayu</a> akan saya ganti dengan Atap baja ringan terima kasih Wass wr.wb.</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Jawab : Untuk menghitung luas atap rumah tersebut kita harus tahu terlebih dahulu bagaimana bentuk model atapnya, dan karena dalam pertanyaan tersebut tidak ada penjelasan maka kita coba buat gambar atap sederhana terlebih dahulu.</div>
<div class="wp-caption alignnone" id="attachment_13403" style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify; width: 455px;">
<img alt="cara menghitung luas atap" class=" wp-image-13403" height="344" src="http://www.ilmusipil.com/wp-content/uploads/2012/09/cara-menghitung-luas-atap.jpg" title="cara menghitung luas atap" width="445" /><div class="wp-caption-text">
cara menghitung luas atap</div>
</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Luas atap = 2 x 12 m x 3 m = 72 m2</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
dan data-data untuk menghitung kita dapatkan sebagai berikut.</div>
<ol style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
<li style="list-style: decimal outside;">Harga rangka atap baja ringan per m2 = Rp.</li>
<li style="list-style: decimal outside;">Harga finishing atap genteng per m2 = Rp.</li>
<li style="list-style: decimal outside;">Luas atap dari perhitungan diatas <a href="http://www.ilmusipil.com/" rel="external" style="text-decoration: none;" target="_parent" title="adalah">adalah</a> 72 m2</li>
</ol>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Biaya ABR = (LA x HBR) + (LA x HPA)</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Biaya atap baja ringan = (72 m2 x Rp.150.000,00 ) + ( 72 m2 x Rp.50.000,00 )</div>
<div style="color: #333333; font-family: 'Lucida Grande', Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 12px; text-align: justify;">
Jadi total biaya pekerjaan atap baja ringan adalah Rp.10.800.000,00 + Rp.3.600.000,00 = Rp.14.400.000,00.</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-28879228902242324302013-04-01T03:20:00.002-07:002013-04-01T03:21:21.549-07:00Menghitung Luas Atap PerisaiBerikut adalah ulasan untuk mengitung luas atap rumah. dengan estimasi tersebut kita bisa membuat rincian biaya untuk membangun sebuah rumah.<br />
<br />
dibawah ini adalah contoh kasus dengan luas area denah lantai sbb<br />
<br />
RUMUS MENGITUNG LUAS ATAP PERISAI<br />
<br />
Contoh Kasus<br />
<br />
Diketahui :<br />
<br />
Panjang : 18 m1<br />
<br />
Lebar : 10 m1<br />
<br />
Oversteck : 0.70 m<br />
<br />
Kemiringan atap: 30 derajat (cosinus 30 = 0.8660)<br />
<br />
Bentuk atap perisai (jatuh air ke empat sisi) dengan overhang keliling ( depan, belakang, kanan,kiri )<br />
<br />
Menentukan luas datar:<br />
<br />
Luas Datar = (Panjang + overhang) x (lebar + overhang)<br />
<br />
= (18+0.7+0.7) x (10+0.7+0.7)<br />
<br />
= 19.4 x 11.4<br />
<br />
= 221.16 M2<br />
<br />
Menentukan Luas miringnya:<br />
<br />
Luas Miring = Luas datar / cosinus kemiringan atap<br />
<br />
= 221.16 / 0.8660<br />
<br />
= 255.38 M2<br />
<br />
Maka Luas Estimasi Rangka Atap Baja Ringan adalah = 255.38 M2Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-14674187512239241342013-04-01T02:27:00.001-07:002013-04-01T02:27:55.950-07:00Metode Pengikatan Ke Muka<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Pengikatan ke muka adalah suatu metode pengukuran data dari dua buah titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri target (rambu ukur/benang, unting–unting) yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut. Garis antara kedua titik yang diketahui koordinatnya dinamakan garis absis. Sudut dalam yang dibentuk absis terhadap target di titik B dinamakan sudut beta. Sudut beta dan alfa diperoleh dari lapangan.</span><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7180619006894976193" name="more" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"></a><br />
<br />
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzFGUkAjxURZ1f9J8MlMAftTQblIurY724Ey-ZDqlT61_uxCzetcxoFy-81as2zM_Aa7ZXtb_4H5WWdV5GMgzlch9fc_zf2Pl8JBpT95tEkjJT9EmE0vkD8cILYwKNSs2JJ3l5UyHl/s1600/gambar+1.JPG" imageanchor="1" style="color: #771000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="389" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzFGUkAjxURZ1f9J8MlMAftTQblIurY724Ey-ZDqlT61_uxCzetcxoFy-81as2zM_Aa7ZXtb_4H5WWdV5GMgzlch9fc_zf2Pl8JBpT95tEkjJT9EmE0vkD8cILYwKNSs2JJ3l5UyHl/s400/gambar+1.JPG" style="border: none; position: relative;" width="400" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Pada metode ini, pengukuran yang dilakukan hanya pengukuran sudut. Bentuk yang digunakan metode ini adalah bentuk segitiga. Akibat dari sudut yang diukur adalah sudut yang dihadapkan titik yang dicari, maka salah satu sisi segitiga tersebut harus diketahui untuk menentukan bentuk dan besar segitiganya.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Cara pengikatan ke muka banyak dilakukan dalam pengukuran titik triangulasi dan konstruksi </span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran pengikatan ke muka ini antara lain adalah sebagai berikut :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">1) Untuk memberikan pemahaman terhadap mahasiswa tentang pengukuran pengikatan ke muka itu sendiri.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">2) Agar mahasiswa mampu dan terampil dalam menggunakan alat Theodolit sesuai dengan prosedur.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">3) Agar mahasiswa mengetahui cara menentukan letak / posisi suatu titik di permukaan bumi yang selanjutnya titik tersebut digunakan sebagai titik pengikat pada pengukuran yang lain. Misal pemetaan situasi.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Pengukuran pengikatan ke muka adalah suatu metode pengukuran data dari dua buah titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri target (rambu ukur/benang, unting–unting) yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicCcKfdVvg2dLg7vJfUWsAnbX-_DzLtnpqMWaiyF6hoRUT4wWF7f8ok1nn96qcGUYQRX-kS8F5xwgLvOB6N2sswWDu8wEmuDCK9i4x5UqHG8bujgjqIii1-i4_UWhDA2coQ-EBnyni/s1600/gambar+2.JPG" imageanchor="1" style="color: #771000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicCcKfdVvg2dLg7vJfUWsAnbX-_DzLtnpqMWaiyF6hoRUT4wWF7f8ok1nn96qcGUYQRX-kS8F5xwgLvOB6N2sswWDu8wEmuDCK9i4x5UqHG8bujgjqIii1-i4_UWhDA2coQ-EBnyni/s400/gambar+2.JPG" style="border: none; position: relative;" width="400" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Adapun langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut :</span><br />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>a) Menghitung Sudut Jurusan</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">tg Ψab = (Xb - Xa) / (Yb - Ya) </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Ψab = ArcTan</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>b) Menghitung Jarak</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">dab1 = (Xb - Xa) / (Sin Ψab)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">dab2 = (Yb - Ya) / (Cos Ψab)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">dab = (dab1 + dab2)/2</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>c) Menghitung Koefisien Jarak (m)</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">γ = α + β</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">m = dab / (Sin γ)</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>d) Menghitung Jarak dap dan dbp</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">dap = m . sin β </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">dbp = m . sin α</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>e) Menghitung Koordinat Titik P dari Titik A</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Ψap = Ψab - α</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">ΔXap = dap . sin Ψap</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">ΔYap = dap . cos Ψap</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">XPa = XA + ΔXap</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">YPa = YA + Δyap</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>f) Menghitung Koordinat Titik P dari Titik B</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Ψbp = (Ψab + β) + 180</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">ΔXbp = dbp . sin Ψbp</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">ΔYbp = dbp . cos Ψbp</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">XPb = XB + ΔXbp</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">YPb = YB + ΔYbp</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>g) Menghitung Koordinat Titik P Rata-rata</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">XP = (Xpa + XPb) / 2</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">YP = (Ypa + YPb) / 2</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">PELAKSANAAN PENGUKURAN</b><br />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>a) Peralatan</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">1) Pesawat Theodolit</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">2) Statif</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">3) Target (Jalon)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">4) Rol Meter</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">5) Unting-Unting untuk alat tanpa sentra optis</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">6) Kertas dan Alat Hitung</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">7) Data Board dan Alat Tulis</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">8) Patok Paku Payung</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">9) Payung</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>b) Persyaratan Operasi Theodolit</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Syarat–syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sebagai berikut :</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">1) Sumbu I harus tegak lurus dengan sumbu II (dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">2) Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">3) Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan indeks skala tegak.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">4) Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II. (syarat 2, 3, dan 4 sudah dipenuhi oleh pabrik pembuatnya).</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>c) Mengatur Sumbu Tegak</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengatur sumbu tegak adalah sebagai berikut: </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">1) Usahakan agar nivo lingkaran mendatar sejajar dengan arah 2 skrup kaki statif.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">2) Tengahkan posisi gelembung nivo dengan cara memutar kedua skrup kaki statif secara bersamaan dengan arah yang berlawanan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">3) Setelah keadaan gelembung nivo berada di tengah maka putar theodolit 90º. tengahkan posisi gelembung nivo dengan hanya memutar skrup kaki statif yang ketiga </span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">4) Kemudian kembalikan ke kedudukan semula (sejajar skrup kaki statif 1 dan 2).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">5) Tengahkan kembali posisi nivo apabila gelembung nivo belum berada ditengah.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">6) Kemudian putar theodolit 180º, sehingga nivo berputar mengelilingi sumbu tegak dalam kedudukan nivo yang sejajar dengan skrup kaki kiap 1 dan 2.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">7) Bila garis arah nivo tegak lurus dengan sumbu tegak, maka gelembung nivo akan tetap berada ditengah. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>d) Penyetelan Alat Theodolit</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">1) Mendirikan statif sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">2) Pasang pesawat diatas kepala statif dengan mengikatkan landasan peawat dan sekrup pengunci di kepala statif.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">3) Stel nivo kotak dengan cara:</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">a. Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser kearah garis sekrup C. (lihat gambar 3a)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">b. Putarlah sekrup c ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah (lihat gambar 3b).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">c. Setel nivo tabung dengan sekrup penyetel nivo tabung. </span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjikUGUIrYmjJvGVD-GVE-ZbqkywhhXp6J4Sa7F2g9QuQPm3xY7_doR7acftiuJ1rvbJl0k8xPlWgJ7vndk3pIN9O1SER8LhyphenhyphenyeV3axZr8qcP4SFFjp3P47HYlU3U2Mv0c9dxy2iXHJ/s1600/gambar+3.JPG" imageanchor="1" style="color: #771000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="241" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjikUGUIrYmjJvGVD-GVE-ZbqkywhhXp6J4Sa7F2g9QuQPm3xY7_doR7acftiuJ1rvbJl0k8xPlWgJ7vndk3pIN9O1SER8LhyphenhyphenyeV3axZr8qcP4SFFjp3P47HYlU3U2Mv0c9dxy2iXHJ/s400/gambar+3.JPG" style="border: none; position: relative;" width="400" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">4) Bila penyetelan nivo tabung menggunakan tiga sekrup penyetel (A,B,C), maka caranya adalah:</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">a. Putar teropong dan sejajarkan dengan dua sekrup A,B (lihat gambar 4a).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">b. Putarlah sekrup A, B masuk atau keluar secara bersama-sama, hingga gelembung nivo bergeser ke tengah (lihat gambar 4a).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">c. Putarlah teropong 90º ke arah garis sekrup C (lihat gambar 4b)</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">d. Putar sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga gelembung nivo bergeser ketengah.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0T3pOq_oXoDXpVN8tQBX_JRw-6g9hkCffV6OoHGIJ1FxJvfLOJRFHpm-PTKeQ2Awjhr8OtayK572D6cG9zEFhksL-Szkm1EDTprcQH18jwHM36H9iSmudcgkWZbZxzsGTxUkgueGH/s1600/gambar+4.JPG" imageanchor="1" style="color: #771000; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0T3pOq_oXoDXpVN8tQBX_JRw-6g9hkCffV6OoHGIJ1FxJvfLOJRFHpm-PTKeQ2Awjhr8OtayK572D6cG9zEFhksL-Szkm1EDTprcQH18jwHM36H9iSmudcgkWZbZxzsGTxUkgueGH/s400/gambar+4.JPG" style="border: none; position: relative;" width="400" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">5) Periksalah kembali kedudukan gelembung nivo kotak dan nivo tabung dengan cara memutar teropong ke segala arah. Bila ternyata posisi gelembung nivo bergeser, maka ulangi beberapa kali lagi dengan cara yang sama seperti langkah sebelumnya. penyetelan akan dianggap benar apabila gelembung nivo kotak dan nivo tabung dapat di tengah-tengah, meskipun teropong diputar ke segala arah.</span><br />
<br style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;" />
<b style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;"><i>e) Langkah Pengukuran</i></b><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">1) Dirikan alat di titik A, target di titik B dan P, atur sehingga siap pakai.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">2) Pada posisi teropong biasa (B) arahkan alat ke titik P (sebagai target kiri), baca dan catat skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">3) Putar teropong alat searah putaran jarum jam. Arahkan ke titik B (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">4) Putar teropong pada posisi luar biasa (LB).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">5) Arahkan teropong alat ke titik B (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">6) Putar teropong searah putaran jarum jam, arahkan ke titik P (sebagai target kiri), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">7) Pindahkan alat ke titik B dan target di B dan A dan atur sehingga siap pakai.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">8) Pada posisi teropong biasa (B) arahkan alat ke titik A (sebagai target kiri), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">9) Putar teropong alat searah putaran jarum jam. Arahkan ke titik P (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">10) Putar teropong pada posisi luar biasa (LB).</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">11) Arahkan teropong alat ke titik P (sebagai target kanan), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">12) Putar teropong searah putaran jarum jam, arahkan ke titik A (sebagai target kiri), baca dan catat bacaan skala lingkaran horizontalnya.</span><br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Georgia, Utopia, 'Palatino Linotype', Palatino, serif; font-size: 15px; line-height: 20px;">13) Data yang diambil / diukur di lapangan adalah data ukuran sudut α (alpha) dan β (beta).</span>Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-81981679016277956442013-04-01T02:19:00.001-07:002013-04-01T02:20:30.511-07:00Konversi Sudut dengan menggunakan microsoft excel<br />
<h3 class="post-title entry-title" style="background-color: white; color: #003366; font-family: Arial; font-size: 21px; font-weight: normal; line-height: 1em; margin: 0.25em 0px 10px; padding: 0px 0px 4px;">
<b style="color: #424242; font-size: 13px; line-height: 1.3em;">Pengubahan bentuk data sudut dalam penghitungan</b></h3>
<div class="post-body entry-content" style="background-color: white; color: #424242; font-family: Arial; font-size: 13px; line-height: 1.3em; margin: 0px 0px 0.75em;">
<b>• Derajat, menit, detik >> Derajat (Desimal)</b><br />
Didalam penghitungan excel, sudut dalam satuan derajat, menit dan detik harus di desimalkan menjadi satu satuan yaitu dalam derajat, contoh<br />
<br />
120° 30´ 00” = 120.5°<br />
313° 33´ 20” = 313.555555555556°<br />
267° 45´ 34” = 267.759444444444°<br />
<br />
Didalam penghitungan Excel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTjuww_ol3FN8DUJZd0d7HDUQYqsXzPVGiZp7-jb852igj70moHWWOQ2CgnAx1_K5ZhmNiHrBBvWx7bDpZj61jo7fkqDwlqDtxmqI_WDEymympTvypzlX9V0b5Dypw3QgYaULy732TRf8/s1600/sudut1.jpg" imageanchor="1" style="color: #003366; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="153" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTjuww_ol3FN8DUJZd0d7HDUQYqsXzPVGiZp7-jb852igj70moHWWOQ2CgnAx1_K5ZhmNiHrBBvWx7bDpZj61jo7fkqDwlqDtxmqI_WDEymympTvypzlX9V0b5Dypw3QgYaULy732TRf8/s320/sudut1.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); clear: both; max-width: 580px; padding: 5px;" width="320" /></a></div>
<br />
Catatan : 1° = 60’ = 3600”<br />
1’ = 60”<br />
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7180619006894976193" name="more"></a><br />
<br />
Dalam kasus lain seperti hasil penghitungan azhimuth merupakan satu satuan derajat dalam decimal yang harus ditampilkan dalam satuan derajat, menit, dan detik, adapun caranya mengunakan formula “INT” pada Excel, lihat gambar<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipqHdXFP1zdLI0SJ-Da2hn0sHKfnR1bJ-QPdq0uksquaHkIZYc07sbEUcpOKqi40vppL89Npau2T9S_RaegLy2g1IISUu6OHVcJ9ZYxAf80Vz57o2PmwADl-rIrkRsUYXAVmsmmX-t3P8/s1600/sudut2.jpg" imageanchor="1" style="color: #003366; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipqHdXFP1zdLI0SJ-Da2hn0sHKfnR1bJ-QPdq0uksquaHkIZYc07sbEUcpOKqi40vppL89Npau2T9S_RaegLy2g1IISUu6OHVcJ9ZYxAf80Vz57o2PmwADl-rIrkRsUYXAVmsmmX-t3P8/s320/sudut2.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); clear: both; max-width: 580px; padding: 5px;" width="320" /></a></div>
<br />
<b>• Derajat ke Radians</b><br />
Didalam penghitungan Trigonometri menggunakan Excel satuan sudutnya harus berupa radians bukan pada satuan derajat, jadi perlu digunakan fungsi “RADIANS” dan “DEGRESS”.<br />
<br />
- “RADIANS” merupakan fungsi excel yang berguna mengubah satuan derajat ke bentuk radians, atau hasil bagi dengan 180/PI( )<br />
- “DEGRESS” berfungsi untuk mengubah satuan radians ke bentuk derajat atau hasil kali dengan 180/PI( ).<br />
Untuk lebih jelasnya lihat pembahasan pada gambar dibawah ini<br />
Radians {a/180/PI( )}<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDyUgCaM4sjN692A7lpsf06a8If8TMOKRnadwIangjZZ7DNA-PFtHXZaVAnfG6GBusgvxJStKD5e_xRJN9uyHjUgqqEVMmLo9JvloMas8uR31klix_Yr1X6BSUafJkjaNSgBJEoosX1fM/s1600/sudut3.jpg" imageanchor="1" style="color: #003366; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDyUgCaM4sjN692A7lpsf06a8If8TMOKRnadwIangjZZ7DNA-PFtHXZaVAnfG6GBusgvxJStKD5e_xRJN9uyHjUgqqEVMmLo9JvloMas8uR31klix_Yr1X6BSUafJkjaNSgBJEoosX1fM/s320/sudut3.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); clear: both; max-width: 580px; padding: 5px;" width="320" /></a></div>
Degrees {a*180/PI( )}<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIlxy9taA_I-XFTbNV5tvQMQjDH35bUl5gbPBm1tNG41tI21UlplzrP2lBUinfRIZwjpQFeB9dbbD7SuLk-nB7Uxa8Sev4xMOW6injsp0190dN9iXTfYIULY0KfAsu33KmWWRRJ9sUEVg/s1600/sudut41.jpg" imageanchor="1" style="color: #003366; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIlxy9taA_I-XFTbNV5tvQMQjDH35bUl5gbPBm1tNG41tI21UlplzrP2lBUinfRIZwjpQFeB9dbbD7SuLk-nB7Uxa8Sev4xMOW6injsp0190dN9iXTfYIULY0KfAsu33KmWWRRJ9sUEVg/s320/sudut41.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); clear: both; max-width: 580px; padding: 5px;" width="320" /></a></div>
Untuk lebih kompleksnya dalam penghitungn sudut pengukuran sebagai berikut<br />
Penghitungan RADIANS<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsrRbgWQKhfsExnpEixo2ZXZGnFBbxY5U7g9l56NEG3XiKuboK2JmrGfQGDwFZJzm_55n-cmviX-aTmSBaHg93S_qxs5EZBMc3ZF4MDEV20LMV8zPACqbOHy3itauWYV6FQXT2D5NGRS4/s1600/sudut4.jpg" imageanchor="1" style="color: #003366; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="106" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsrRbgWQKhfsExnpEixo2ZXZGnFBbxY5U7g9l56NEG3XiKuboK2JmrGfQGDwFZJzm_55n-cmviX-aTmSBaHg93S_qxs5EZBMc3ZF4MDEV20LMV8zPACqbOHy3itauWYV6FQXT2D5NGRS4/s320/sudut4.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); clear: both; max-width: 580px; padding: 5px;" width="320" /></a></div>
Penghitungan DEGREES<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia5hejtBd5gjdGoQcq0UeASzV_PWehlElHD7FwOREu1OXxUyk_zZYaE9fyR_7tREXRW60Xw7tuMRySBsNa_N5Onm06jHDQDjckN4lERmEbPsOSARY2Irdwc1ABguFosd8EJPOZNLjlYO0/s1600/sudut42.jpg" imageanchor="1" style="color: #003366; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="101" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia5hejtBd5gjdGoQcq0UeASzV_PWehlElHD7FwOREu1OXxUyk_zZYaE9fyR_7tREXRW60Xw7tuMRySBsNa_N5Onm06jHDQDjckN4lERmEbPsOSARY2Irdwc1ABguFosd8EJPOZNLjlYO0/s320/sudut42.jpg" style="border: 0px solid rgb(204, 204, 204); clear: both; max-width: 580px; padding: 5px;" width="320" /></a></div>
</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-20561952098703025112013-03-24T07:29:00.000-07:002013-03-24T07:32:04.187-07:00Cara menghilangkan Plot Stamp "Educational Product" pada autocadapabila temen-temen mengalami hal ini sungguh membuat galau, hehe<br />
apalagi pas udah bikin tugas cape cape, eh pas di plot malah muncul stamp yang menggangu :D<br />
<div>
iseng-iseng browsing ane nemuin caranya nih, semoga berhasil..<br />
1. Buka File yang terinfeksi</div>
<div>
2. save as ke dalam format .dxf</div>
<div>
3. tutup autocadnya (dont save)</div>
<div>
4. buka kembali file tersebut</div>
<div>
Good Luck ;)</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-69178238438954444102013-03-16T21:09:00.003-07:002013-04-19T06:22:46.757-07:00SLOOF dan KOLOMa. SLOOF<br />
Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Gunanya ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom menuju pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.<br />
<br />
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak <br />
15 cm ( d 8 – 15).Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu.<br />
<br />
b. KOLOM<br />
c.I Pengertian Kolom dan Fungsinya<br />
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, <br />
1996). SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. <br />
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin. Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom. Seluruh beban yang diterima kolom didistribusikan ke permukaan tanah di bawahnya. Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh. <br />
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada bangunan.<br />
<br />
c.II Jenis-Jenis kolom<br />
Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:<br />
1. Kolom ikat (tie column)<br />
2. Kolom spiral (spiral column)<br />
3. Kolom komposit (composite column)<br />
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu :<br />
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom brton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini <br />
2. berfungsi untuk memegang tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya. (gambar a.)<br />
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan <br />
terwujud. (gambar b)<br />
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok memanjang. (gambar c)<br />
Kolom Utama<br />
Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).<br />
Kolom Praktis<br />
Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.<br />
Letak kolom dalam konstruksi. Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama. Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-60964830790941262982013-03-16T21:06:00.002-07:002013-04-19T06:28:17.962-07:00PONDASIa.PONDASI<br />
a.I Pengertian Pondasi <br />
Pengertian umum untuk Pondasi Rumah adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya.<br />
Kesimpulannya, pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.<br />
Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.<br />
Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi:<br />
1. Keadaan tanah pondasi<br />
2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure)<br />
3. Keadaan daerah sekitar lokasi<br />
4. Waktu dan biaya pekerjaan<br />
5. Kokoh, kaku dan kuat<br />
Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.<br />
Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut.<br />
Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.<br />
Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni :<br />
1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.<br />
2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.<br />
3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.<br />
a.II Fungsi Pondasi<br />
Pada dasarnya fungsi pondasi adalah untuk menyalurkan beban-beban yang bekerja diatas pondasi ke struktur yang ada dibawahnya tanpa mengalami kerusakan. Pondasi harus direncanakan untuk menjamin stabilitas dibawah pengaruh beban statis maupun beban dinamis. Meskipun beban dinamis yang bekerja cukup kecil namun bekerjanya berulang selama periode waktu tertentu sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam perencanaan.<br />
Ragam getaran yang terjadi pada pondasi dianalisa dengan metode lumped parameter system. Metode ini menawarkan penambahan frekwensi alami untuk mengurangi getaran pada sistem dengan cara mengatur konstanta pegas dan peredam.<br />
Dimensi pondasi blok dengan panjang, lebar dan tebal masing-masing: 9 m, 4 m, dan 1 m memenuhi kriteria perencanaan dimana amplitudo arah vertikal dan horisontal (0,0146 mm; 0,0313 mm) lebih kecil dari batas ijin amplitudo arah vertikal dan horisontal (0,2 mm; 0,4 mm). Kombinasi beban statis dan dinamis menghasilkan gaya-gaya yang diterima tanah berturut-turut: gaya arah vertikal dan horisontal sebesar: 0,8032 t, 0,5356 t, rotasi arah x, y, z sebesar: 1,6907 tm, 2,2018 tm, 2,2371 tm dan getaran torsi sebesar 10,0659 tm. Gaya-gaya tersebut mampu diterima tanah dimana total tegangan tanah sebesar 0,5316 Kg/cm2 masih lebih kecil dari tegangan ijin tanah sebesar 2,7375 Kg/cm2. Pondasi menggunakan tulangan D16-100 pada sisi lebar maupun sisi panjang, D20 – 50 pada bagian atas, D22 – 50 pada dasar pondasi, dan D18 – 100 sebagai tulangan bagi yang difungsikan untuk mengatasi efek susut dan suhu.<br />
Pondasi dari suatu bangunan khususnya pada bangunan gedung adalah suatu konstruksi dari bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah atas bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan tanah berfungsi meneruskan beban atau gaya di atasnya dan termasuk berat pondasi ke tanah di bawahnya. Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain :<br />
1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang disebabkan muatan tegak ke bawah.<br />
2. Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakan tanah antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.<br />
3. Menahan gangguan dari unsur-unsur kimiawi di dalam tanah baik organic maupun anorganik.<br />
4. Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar.<br />
Tanah tempat konstruksi pondasi diletakkan harus cukup kuat. yang di dasarkan atas kekuatan tanah atau daya dukung tanah. Letak tanah kuat untuk konstruksi pondasi pada masing-masing tempat, tidak sama. Pada tanah yang baik dapat dipasang konstruksi pondasi dangkal kedalaman tanah yang kuat antara 70-100 cm dibawah permukaan tanah. Akan tetapi pada tanah lunak harus dipasang konstruksi pondasi dalam, dengan kedalaman 20 m atau lebih dari permukaan tanah keadaan ini tergantung pada jenis susunan tanah setempat.<br />
<br />
a.III Teknik Pondasi<br />
Teknik Pondasi (ada juga yang mengeja teknik fondasi) adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja dengan baik. Merupakan bagian dari ilmu Geoteknik.<br />
Untuk membuat pondasi maka diperlukan adanya pekerjaan gakian tanah, hal ini dilakukan karena pada umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal +/- 50 cm adalah lapisan tanah humus yang sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik, oleh karena itu pada dasar pondasi tidak boleh diletakkan lapisan tanah humus ini. Untuk menjaga kstabilan pondasi dan memperoleh daya dukung tanah yang besar, dasar pondasi harus diletakkan lebih dari 50 cm didalam permukaan tanah sampai mencapai lapisan yang keras. Lebar galian tanah pondasi dibuat secukupnya asal bisa untuk memasang pondasi, karena tanah yang sudah terusik akan berubah sifat maupun kekuatannya.<br />
Prinsip kerja dari pondasi adalah seperti ujung pensil, kalau ujungnya lancip ditekan pada telapak tangan akan terasa sakit, dan lebih mudah masuk kudalam daging, sedang jika ujungnya tumpul akan terjadi sebaliknya. Pada pondasi hal demikian juga berlaku, jika lebar dasar pondasi lebarnya kecil maka daya dukung pondasi nya kecil sehingga bangunan lebih mudah ambles, sebaliknya jika dasar pondasi mempunyai lebar yang besar maka daya dukungnya juga besar sehingga bangunan tidak medah ambles didalamnya. Sehingga makin berat bangunan yang didukung makin besar daya dukng tanah yang diperlukan sehingga lebar dasar pondasi juga makin besar.<br />
<br />
a.IV Material pondasi<br />
Disamping teknik strukturnya yang harus benar, mutu material pembuat pondasi dan beton juga harus berkwalitas. Karakteristik dan sifat beton sangat tergantung dari design campuran dan kwalitas bahan-bahan penyusunnya, setiap tahapan dalam proses produksi pondasi dan beton dilapangan memegang peranan penting dalam menghasilkan pondasi beton yang berkwalitas antara lain :<br />
Pasir dan koral : Kesalahan penempatan dan penyimpanan material, dapat menyebabkan menurunnya kwalitas pondasi. Penempatan pasir dan koral harus sedemikian rupa jangan sampai tercampur oleh bahan-bahan lain. Selain itu penggunaan landasan untuk stok material sangat dianjurkan agar dapat mencegah terbawanya tanah saat pengambilan barang.<br />
Semen : Dijaga agar tidak lembab, disimpan didalam ruangan atau gudang dan dibawahnya di beri landasan agar semen tidak langsung kena uap lantai, karena apabila uap mengenai semen, mengakibatkan kwalitas semen menurun dan sebagian akan mengeras, berubah menjadi butiran butiran kasar.<br />
Persiapan dan Proses Pencampuran : Untuk menghasilkan beton dengan kwalitas yang seragam, bahan- bahan penyusun pondasi harus disiapkan dan ditakar dengan teliti karena akan mempengaruhi homogenitas campuran, pencampuran dapat dilakukan dengan cara manual atau mekanis, pencampuran manual yaitu menggunakan tenaga manusia dengan peralatan cangkul dan skop, disarankan untuk pekerjaan volume pondasi yang besar sebaiknya dilakukan dengan cara mekanis. Pencampuran mekanis yaitu dengan cara mixer (mollen), utnuk mendapatkan campuran yang baik diperlukan minimal 50 kali putaran mixer atau tidak kurang dari 1 menit untuk volume pengecoran 1 m3.<br />
Kekentalan adukan : Harus disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi yang bersangkutan dan kerapatan dari tulangan. Kekentalan tersebut bergantung pada berbagai hal. Jumlah dan jenis semen, nilai factor air semen, jenis dan susunan butir dari agregat serta bahan pembantu lain.<br />
a.V Jenis-jenis pondasi<br />
Pondasi dapat digolongkan menjadi tiga jenis:<br />
• Pondasi Dangkal (eng: Shallow Foundation, de: Flach- und Flächengründungen), di dalamnya terdiri dari:<br />
- Pondasi Setempat (eng: Single Footing, de: Einzelfundament)<br />
- Pondasi Menerus (eng: Continuous Footing, de: Streifenfundament)<br />
- Pondasi Pelat (eng: Plate Foundation, de:Plattenfundament)<br />
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras.<br />
• Pondasi KADAL (eng: Deep Foundation, de: Tiefgründungen). Digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain Tiang Pancang, Tiang Bor, kaison, dan semacamnya. Penyebutannya dapat berbeda-beda tergantung disiplin ilmu atau pasarannya.contohnya: Pondasi Tiang Pancang (eng: Pile Foundation, de: Pfahlgründungen)<br />
• Kombinasi Pondasi Pelat dan Tiang Pancang (eng: Combination of Plate-Pile Foundation, de: Kombinierte Platten-Pfahlgründungen-KPP)<br />
Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek.<br />
1. Pondasi Langsung (STAHL)<br />
Pondasi langsung (Stahl) dipakai pada kondisi tanah : “ baik “, Yaitu dengan kekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg / Cm2 , dengan kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam. Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk.<br />
Pondasi poorplat dipergunakan pada kondisis tanah dengan sigma <br />
2. Pondasi Poor Plat<br />
antara : 1,5-2,00 kg/cm2. Pondasi poorplat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2 – 4 lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini dari beton bertulang. Untuk menetukan dimensi dari pondasi ini dengan perhitungan konstruksi beton bertulang.<br />
3. Pondasi Sumuran<br />
Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih kecil dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah yang berlumpur.<br />
4. Pondasi Merata (Slab Foundation)<br />
Pondasi merata dipergunakan pada kondisi tanah sangat lembek (lunak). Juga dipergunakan untuk pondasi lantai bawah tanah/bassment suatu bangunan gedung.<br />
5. Pondasi Tiang Pancang<br />
Pondasi tiang pancang dipergunakan pada tanah-tanah lembek, tanah berawa, dengan kondisi daya dukung tanah (sigma tanah) kecil, kondisi air <br />
tanah tinggi dan tanah keras pada posisi sangat dalam. Bahan untuk pondasi tiang pancang adalah : bamboo, kayu besi/kayu ulin, baja, dan beton bertulang.<br />
a. Pondasi Tiang Pancang Kayu<br />
Pondasi tiang pancang kayu di Indonesia, dipergunakan pada rumah-rumah panggung di daerah Kalimantan, di Sumatera, di Nusa Tenggara, dan pada rumah-rumah nelayan di tepi pantai.<br />
b. Pondasi Tiang Pancang Beton<br />
Pondasi tiang beton dipergunakan untuk bangunan-bangunan tinggi (high rise building). Pondasi tiang pancang beton, proses pelaksanaannya dilakukan sebagai berikut :<br />
1) Melakukan test “ boring” untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasi panjang tiang pancang, sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.<br />
2) Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran tiang pancang.<br />
3) Melakukan pemancangan pondasi dengan mesin pondasi tiang pancang.<br />
Pondasi tiang pancang beton pada prinsipnya terdiri dari : pondasi tiang pancang beton cor di tempat dan tiang pancang beton system fabrikasi.<br />
Pondasi tiang pancang beton cor ditempat<br />
Proses pelaksanaannya pondasi tiang pancang beton cor di tempat sebagai berikut :<br />
1) Melakukan pemboran tanah sesuai kedalaman yang ditentukan dengan memasukkan besi tulangan beton.<br />
2) Memompa tanah bekas pengeboran ke atas permukaan tanah.<br />
3) Mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompakan dan desakan/tekanan.<br />
4) Pengecoran adukan beton setelah selesai sampai di atas permukaan tanah,<br />
5) Kemudian dipasang stek besi beton sesuai dengan aturan teknis yang telah ditentukan.<br />
a.VI Desain Pondasi<br />
Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan/ settlement tertentu oleh para Insinyur geoteknik dan struktur. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga diikutkan dalam perteimbangan. Ketika berbicara penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan total(keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang didukungnya.<br />
Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya, kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja hanya boleh, biasanya, sepertiga dari kekuatan desainnya.<br />
Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi:<br />
• Beban Horizontal/Beban Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer beban akibat gaya angin pada dinding.<br />
• Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:<br />
- Beban Mati (Beban mati : berat dari semua beban bangunan yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, pekerjaan pelengkap/finishing, alat atau mesin yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangka bangunannya). contoh berat sendiri bangunan<br />
- Beban Hidup (Beban hidup : berat dari penghuni dan atau barang-barang yang dapat berpindah), contoh beban penghuni, air hujan dan salju<br />
- Gaya Gempa<br />
- Gaya Angkat Air (eng: Lifting Force, de: Auftriebskraft)<br />
• Momen<br />
• TorsiAdi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-90471377673230765682013-03-15T09:25:00.002-07:002013-04-01T02:28:23.398-07:00Instant Command Autocad<br />
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIwVs0AJVS72HNCyawoqEuzCTqny8q5v86_0pD0aeDBTiOWJOSh-PxBZCj5vouPyzNAnHMOc1pGq-BjFW7nqJrGXkLGpRDZIgZNJWLn270vxgU4WZrpJwzImrgIUS1ltRMZQ0bR2O0lFk/s1600/Autocad_logo.png" imageanchor="1" style="clear: left; color: #41c5ff; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIwVs0AJVS72HNCyawoqEuzCTqny8q5v86_0pD0aeDBTiOWJOSh-PxBZCj5vouPyzNAnHMOc1pGq-BjFW7nqJrGXkLGpRDZIgZNJWLn270vxgU4WZrpJwzImrgIUS1ltRMZQ0bR2O0lFk/s200/Autocad_logo.png" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0980392) 1px 1px 5px; border: 1px solid rgb(255, 255, 255); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0980392) 1px 1px 5px; padding: 5px; position: relative;" width="200" /></a></div>
Bagi para drafter yang bergerak di dunia Engineering, AutoCAD sudah menjadi makanan sehari- hari. Hampir semua Gambar kerja baik 2D dan 3D biasanya digambar dengan software ini karena fitur- fiturnya yang mudah untuk dipelajari dan digunakan (<i>user interface</i>), untuk mempercepat kinerja kita dalam menggambar desain, tentunya kita harus pake "<i>Instant Command</i>", yaitu perintah- perintah praktis yang bisa langsung diketik ke keyboard, sehingga kita tidak perlu otak- atk dan geser- geser mouse ke toolbar menu. Nah, berikut ini kumpulan instant command yang sering dan pasti kita gunakan dalam menggambar desain :</div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7180619006894976193" name="more" style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;"></a><br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px;" />
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFsxRuggjKyEm3WBpRnHlnsNU-DBabl9OPfKdyYYKxNU2RpynKqLVfl4T57rmYRslcMbwiLnnD1OKu3DcrIeJvDgHcLbJlwNqju7zcfm5g1kd1pHVy6SyHYSNMh7Lv5KHuQaZ0C2Uj5To/s1600/AutoCAD+Shorcut.jpg" imageanchor="1" style="color: #3d85c6; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="283" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFsxRuggjKyEm3WBpRnHlnsNU-DBabl9OPfKdyYYKxNU2RpynKqLVfl4T57rmYRslcMbwiLnnD1OKu3DcrIeJvDgHcLbJlwNqju7zcfm5g1kd1pHVy6SyHYSNMh7Lv5KHuQaZ0C2Uj5To/s400/AutoCAD+Shorcut.jpg" style="-webkit-box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0980392) 1px 1px 5px; border: 1px solid rgb(255, 255, 255); box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0980392) 1px 1px 5px; padding: 5px; position: relative;" width="400" /></a></div>
<div style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 20px; text-align: center;">
[Klik Gambar untuk Memperbesar]</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-18083042227592323922013-03-15T09:18:00.000-07:002013-03-15T09:18:13.879-07:00Proyeksi Peta<br />
<div class="entry" id="post-body-6715481615126858061" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong>A. Pengertian</strong><br />Proyeksi peta adalah pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas bidang datar.<br />
<strong>B. Syarat-Syarat</strong><br />
1. Comform,yaitu bentuk di peta harus sama dengan bentuk di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan bentuk.<br />
2. Equivalent,yaitu luas di peta harus sama dengan luas di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan luas.<br />
3. Equidistant,yaitu jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan jarak.<br />
4. Arah,yaitu arah di peta harus sama dengan arah di permukaan bumi.<br />
<strong>C. Klasifikasi Proyeksi Peta</strong><br />
<strong>a. Berdasarkan bidang proyeksinya</strong><br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><tbody style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">
<tr style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><td style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><a href="http://media.isnet.org/iptek/Etc/NorthPoleAzimuthalEquidistant.gif"><img alt="" border="0" height="320" src="http://media.isnet.org/iptek/Etc/NorthPoleAzimuthalEquidistant.gif" style="max-width: 600px;" width="317" /></a></td></tr>
<tr style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">Proyeksi Azimuthal Di Bagian Kutub/Polar</td></tr>
</tbody></table>
<ul>
<li></li>
<br />
<li>1. Proyeksi Azimuthal/Zenithal,yaitu proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi.Jenis proyeksi ini cocok di gunakan di daerah kutub,berikut gambarnya ..</li>
</ul>
<ul>
<li>2. Proyeksi Cilinder/Cilindrical Projection,yaitu proyeksi yang menggunakan bidang silinder atau tabung sebagai bidang proyeksi. Jenis proyeksi ini cocok untuk daerah sekitar khatulistiwa.Berikut gambarnya .</li>
</ul>
<table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><tbody style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">
<tr style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><td style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><a href="http://dc224.4shared.com/doc/Ittkyvdl/preview_html_3fd444cb.png"><img alt="" border="0" height="313" src="http://dc224.4shared.com/doc/Ittkyvdl/preview_html_3fd444cb.png" style="max-width: 600px;" width="400" /></a></td></tr>
<tr style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">Proyeksi Silinder</td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"></td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"></td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"></td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"></td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"></td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">ow iya proyeksi silinder ini terbagi menjadi 3,yaitu : 1. proyeksi silinder normal, 2. proyeksi silinder transversal, 3. proyeksi silinder miring.</td><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"></td></tr>
</tbody></table>
<ul>
<li>3. Proyeksi Conical/Kerucut,yaitu proyeksi yang menggunakan kerucut sebagai bidang proyeksi .Berikut gambarnya .</li>
</ul>
<table align="center" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><tbody style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">
<tr style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><td style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><a href="http://images.yourdictionary.com/images/science/ASconicp.jpg"><img alt="" border="0" height="270" src="http://images.yourdictionary.com/images/science/ASconicp.jpg" style="max-width: 600px;" width="400" /></a></td></tr>
<tr style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;"><td class="tr-caption" style="border: 0pt none; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; margin: 0pt; padding: 0pt;">contoh proyeksi dengan bidang kerucut</td></tr>
</tbody></table>
</div>
<div class="entry" id="post-body-6715481615126858061" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
<strong>b. Berdasarkan kedudukan bidang proyeksinya</strong><br />
1. Proyeksi normal,yaitu proyeksi yang sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.<br />
2. Proyeksi transversal/equator,yaitu proyeksi yang sumbu simetrisnya tegak lurus dengan sumbu bumi yang terletak di equator.<br />
3. proyeksi miring/obligue,yaitu proyeksi yang apabila sumbu simetrisnya membentuk sudut terhadap sumbu bumi/terletak pada satu titik antar kutub dengan equator.<br />
<strong>c. Berdasarkan jenis unsur yang bebas dari distorsinya</strong><br />
1. Comform(mempertahankan bentuk)<br />
2. Equivalent(mempertahankan luas)<br />
3. Equidistant(mempertahankan jarak)<br />
<strong>d. Berdasarkan gabungan kelompok di atas</strong><br />
1. Proyeksi silinder normal comform,cara membacanya adalah “bidang yang digunakan adalah silinder dengan kedudukan normal dan mempertahankan bentuk” selanjutnya anda artikan sendiri.<br />
2. proyeksi kerucut normal comform<br />
3. proyeksi silinder transversal comform<br />
4. proyeksi azimuthal normal comform</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-59225852974669956112013-03-11T09:59:00.002-07:002013-03-11T09:59:42.312-07:00Proyeksi peta, satuan koordinat dan konversi datum <br />
<strong style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;">A. Proyeksi Peta</strong><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Dalam pembuatan peta apabila kita ingin menggambarkan perubahan benda yang berukuran tiga dimensi ke benda yang berukuran dua dimensi, benda itu harus diproyeksikan ke bidang datar. Teknik proyeksi ini juga berlaku untuk memindahkan letak titik-titik pada permukaan bumi ke bidang datar yang dinamakan Proyeksi Peta.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Secara khusus pengertian dari proyeksi peta adalah cara memindahkan sistem paralel (garis lintang) dan meridian (garis bujur) berbentuk bola (Globe) ke bidang datar (peta). Hasil pemindahan dari globe ke bidang datar ini akan menjadi peta.Pemindahan dari globe ke bidang datar harus diusahakan akurat. Agar kesalahan diperkecil sampai tidak ada kesalahan maka proses pemindahan harus memperhatikan syarat-syarat di bawah ini:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">a. Bentuk-bentuk di permukaan bumi tidak mengalami perubahan (harus tetap),persis seperti pada gambar peta di globe bumi.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">b. Luas permukaan yang diubah harus tetap.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">c. Jarak antara satu titik dengan titik lain di atas permukaan bumi yang diubah harus tetap.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Di dalam proses pembuatan peta untuk dapat memenuhi ketiga syarat di atas sekaligus adalah suatu hal yang tidak mungkin. Bahkan untuk dapat memenuhi satu syarat saja untuk seluruh bola dunia juga merupakan hal yang tidak mungkin, yang bisa dipenuhi hanyalah satu saja dari syarat-syarat di atas dan ini hanya untuk sebagian kecil dari muka bumi.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Oleh karena itu, untuk dapat membuat rangka peta yang meliputi wilayah yang lebih besar harus dilakukan kompromi ketiga syarat di atas. Akibat dari kompromi itu maka lahir bermacam jenis proyeksi peta.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Macam-macam Proyeksi peta</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">1. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">a. Proyeksi Ekuivalen adalah luas daerah dipertahankan sama, artinya luas di atas peta sama dengan luas di atas muka bumi setelah dikalikan skala.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">b. Proyeksi Konform artinya bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan bentuk aslinya.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">c. Proyeksi Ekuidistan artinya jarak-jarak di peta sama dengan jarak di muka bumi setelah dikalikan skala.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">2. Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetris</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">a. Proyeksi Normal, apabila sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">b. Proyeksi Miring, apabila sumbu simetrinya membentuk sudut terhadap sumbu bumi</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">c. Proyeksi Transversal, apabila sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak di bidang ekuator. Proyeksi ini disebut juga Proyeksi ekuatorial.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">3. Berdasarkan bidang asal proyeksi yang digunakan</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">a. Proyeksi Zenithal (Azimuthal)</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Ciri-ciri Proyeksi Azimuthal:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Garis lintang digambarkan dalam bentuk lingkaran yang konsentris mengelilingi kutub.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Sudut antara garis bujur yang satu dengan lainnya pada peta besarnya sama.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Seluruh permukaan bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;"> Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;"> Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;"> Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">b. Proyeksi Kerucut (Conical Projection)</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garisgaris meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi kerucut dibedakan menjadi 3 macam yaitu:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksi kerucut normal atau standar</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar). </span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksi Kerucut Transversal</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus. </span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring. </span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">c. Proyeksi Silinder atau Tabung</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Dapat menggambarkan daerah yang luas.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis lintang.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi Azimuthal, proyeksi kerucut (conical) dan proyeksi silinder (cylindrical) termasuk kelompok proyeksi murni. Penggunaan jenis proyeksi-proyeksi murni ini sangat terbatas.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">d. Proyeksi Gubahan (Proyeksi Arbitrary)</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi-proyeksi ini dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta yang kita jumpai sehari-hari, merupakan proyeksi atau rangka peta yang diperoleh secara perhitungan.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Contoh-contoh proyeksi gubahan antara lain:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">a) Proyeksi Bonne (Equal Area) Sifat-sifatnya sama luas. Sudut dan jarak benar pada meridian tengah dan pada paralel standar. Semakin jauh dari meridian tengah, bentuk menjadi sangat terganggu. Baik untuk menggambarkan Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">b) Proyeksi Sinusoidal</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Pada proyeksi ini menghasilkan sudut dan jarak sesuai pada meridian tengah dan daerah khatulistiwa sama luas. Jarak antara meridian sesuai, begitu pula jarak antar paralel. Baik untuk menggambar daerah-daerah yang kecil dimana saja. Juga untuk daerah-daerah yang luas yang letaknya jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini sering dipakai untuk Amerika Selatan, Australia dan Afrika.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">c) Proyeksi Mercator</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Proyeksi Mercator merupakan proyeksi silinder normal konform, dimana seluruh muka bumi dilukiskan pada bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola bumi, kemudian silindernya dibuka menjadi bidang datar.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Sifat-sifat proyeksi Mercator yaitu: </span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Hasil proyeksi adalah baik dan betul untuk daerah dekat ekuator, tetapi distorsi makin membesar bila makin dekat dengan kutub.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Interval jarak antara meridian adalah sama dan pada ekuator pembagian vertikal benar menurut skala.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Interval jarak antara paralel tidak sama, makin menjauh dari ekuator, interval jarak makin membesar.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksinya adalah konform.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Kutub-kutub tidak dapat digambarkan karena terletak di posisi tak terhingga.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">d) Proyeksi Mollweide</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Pada proyeksi ini sama luas untuk berubah di pinggir peta.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">e) Proyeksi Gall</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Sifatnya sama luas, bentuk sangat berbeda pada lintang-lintang yang mendekati kutub.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">f) Proyeksi Homolografik (Goode)</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Sifatnya sama luas. Merupakan usaha untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proyeksi Mollweide. Baik untuk menggambarkan penyebaran</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Macam-macam Proyeksi Peta itu akan digunakan sesuai dengan kebutuhan keadaan dan proyeksi yang paling tepat digunakan,Misalny pada:</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">1) Seluruh Dunia</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Dalam dua belahan bumi dipakai Proyeksi Zenithal kutub</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Peta-peta statistik (penyebaran penduduk, hasil pertanian) pakai Mollweide</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Arus laut, iklim pakai Mollweide atau Gall</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Navigasi dengan arah kompas tetap, hanya Mercator</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">2. Daerah Kutub</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksi Lambert</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksi Zenithal sama jarak</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">3. Daerah Belahan Bumi Selatan</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Sinusoidal</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Lambert</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Bonne</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">4. Untuk Daerah yang lebar ke samping tidak jauh dari Khatulistiwa</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Pilih satu dari jenis proyeksi kerucut.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">• Proyeksi apapun sebenarnya dapat dipakai</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Secara sederhana dapat dikatakan bahwa dalam membuat peta kita hanya dapat menggambar beberapa bagian permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi. Untuk dapat membuat peta yang meliputi wilayah yang lebih luas atau bahkan seluruh permukaan bumi kita harus mengadakan kompromi antara ketiga syarat di atas. Sebagian dampak kompromi tersebut, keluarlah bermacam-macam jenis proyeksi peta. Masing-masing proyeksi mempunyai kelebihan dan kelemahan sesuai dengan tujuan peta dan bagian mukabumi yang digambarkan.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><strong style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;">B. Satuan Koordinat</strong><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Koordinat adalah pernyataan besaran geometrik yang menentukan posisi satu titik dengan mengukur besar vektor terhadap satu Posisi Acuan yang telah didefinisikan.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Koordinat Geografi pada Proyeksi UTM adalah salah satu transformasi geografi yang mempunyai referensi Posisi Acuan dan arah yang sama yaitu Titik Pusat Proyeksi untuk posisi dan arah utara Grid di Meridian Pusat sebagai arah acuan.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">UTM ( Universal Tranvers Mercator ) sistim ini telah dibakukan oleh BAKOSURTANAL sebagai sistim Proyeksi Pemetaan Nasional.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Mengapa UTM, karena</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">a) Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar Garis Katulistiwa atau garis lingkar Equator dari Barat sampai ke Timur yang relatip seimbang.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">b) Untuk kondisi seperti ini, sistim proyeksi Tranvers Mercator/Silinder Melintang Mercator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi minimal).</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">c) Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka dipilih sistim proyeksi Universal Transverse Mercator yang memberikan batasan luasan bidang 6º antara 2 garis bujur di elipsoide yang dinyatakan sebagai Zone.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Kesimpulan Dihubungkan Dengan Konsep GIS</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Karena Sistem Informasi Geografi (GIS) merupakan metoda sajian terpadu, maka semua data masukan spasial maupun tabular harus berupa data terpadu. Artinya, kesatuan Sistim Koordinat untuk data spasial, kesatuan ID untuk data tabular, kesatuan dalam me-manage data untuk sasaran informasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Fungsi Sistim Proyeksi dan transformasi sangat memegang peranan sangat penting.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Hal lain yang perlu diingat bahwa konsep GIS memanfaatkan pula jaringan data antar Pusat dengan Daerah, antar Instansi yang bersifat Nasional , yang sangat berguna untuk analisis terhadap suatu dampak dari perubahan data yang masuk dalam cakupan yang lebih luas. Jadi kesatuan dalam Sistim Koordinat adalah mutlak dalam konsep GIS.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><strong style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;">C. Konversi Datum</strong><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Dalam permasalah proyeksi peta, datum merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena hal tersebut akan menentukan keakuratan peletakan titik/objek pada sebuah peta. Transformasi datum merupakan proses konversi koordinat-koordinat titik-titik yang bereferensi terhadap suatu datum (system koordinat) ke datum yang lain. Saat ini terdapat sekitar 200 datum yang digunakan di dunia.</span><br style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px; margin: 0px; padding: 0px;" /><span style="background-color: white; font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24.46875px;">Sebagai contoh adanya perbedaan datum yang digunakan oleh Negara Indonesia pada masa lampau yaitu Id-74. Oleh karena itu dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan SIG dimana kita biasanya mengintegrasikan dengan data koordinat/spasial yang lain, maka pengguna harus mentransformasikan datum tersebut ke datum global yaitu WGS84.</span>Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-12131368012927881762013-03-11T09:54:00.002-07:002013-03-11T09:55:17.245-07:00Macam-macam Proyeksi Peta<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica-Bold;">Proyeksi Peta<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Bentuk Bumi bulat sedangkan peta berbentuk datar. Di sinilah sistem proyeksi diperlukan untuk memindahkan kenampakan di Bumi pada bidang datar. Secara sederhana proyeksi peta dapat diartikan sebagai cara pemindahan garis paralel dan meridian dari globe (bidang lengkung) ke bidang datar. Ini artinya proyeksi merupakan suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta.</span></div>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7180619006894976193" name="more" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px;"></a><o:p style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px;"></o:p><br style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px;" />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Coba kamu bayangkan jika Bumi yang berbentuk bola kemudian dibentangkan menjadi bidang datar. Pasti di beberapa posisi terkesan melengkung, inilah yang disebut distorsi atau kesalahan. Padahal di sisi lain peta bisa disebut ideal jika bisa menggambarkan luas, bentuk, arah, dan jarak dengan benar. Keempat persyaratan peta yang ideal sulit untuk dipenuhi. Upaya yang bisa dilakukan dengan mengurangi risiko kesalahan sekecil mungkin dengan memenuhi satu atau lebih persyaratan tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Hal tersebut dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">1. Wilayah yang akan dipetakan dibagi menjadi bagian-bagian yang tidak begitu luas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">2. Memilih bidang proyeksi yang sesuai dengan posisi wilayah yang dipetakan, misalnya bidang datar, bidang kerucut, dan bidang silinder.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Nah, dalam memilih macam proyeksi, hal-hal yang dipertimbangkan, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">a. Bentuk, letak, dan luas daerah yang dipetakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">b. Ciri-ciri tertentu atau ciri-ciri asli yang akan dipertahankan,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">seperti mempertahankan bentuk </span><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Italic', sans-serif;">(conform)</span></i><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">, luas </span><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Italic', sans-serif;">(equivalent)</span></i><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">, dan jarak </span><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Italic', sans-serif;">(equidistant)</span></i><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">. Oleh karena sulit untuk memenuhi ketiga syarat sekaligus, maka dipilih syarat yang bisa terpenuhi dengan pemilihan proyeksi peta. Karena itu pulalah terdapat beragam tipe proyeksi peta dengan kelebihan dan kekurangan, sesuai dengan tujuan peta dan bagian muka Bumi yang digunakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">Beberapa istilah sederhana dalam proyeksi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">1. Meridian dan meridian utama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">2. Paralel dan paralel nol atau ekuator.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">3. Bujur (longitude-j), Bujur Barat (0°–180°BB) dan Bujur Timur (0°–180°BT).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">4. Lintang (latitude-l), Lintang Utara (0°–90°LU), dan Lintang Selatan 0°–90°LS).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Mungkin penjelasan di depan membuatmu bingung? Jangan khawatir, agar kamu lebih memahami masalah proyeksi, cermati gambar-gambar berikut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7v1Rk90e1k7VIwWArXYkXApytdHs7qQlBxU_7kKYkup9GfDjvmxMgWf3jbnQmjzboHtId4vj8MXPLFbO_G_D-YbtEm4gftTFa1eyCYsKwmnS6Q9n8m5-45cmEkbuO2S9CPmi8skiSe1M/s1600/b1.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7v1Rk90e1k7VIwWArXYkXApytdHs7qQlBxU_7kKYkup9GfDjvmxMgWf3jbnQmjzboHtId4vj8MXPLFbO_G_D-YbtEm4gftTFa1eyCYsKwmnS6Q9n8m5-45cmEkbuO2S9CPmi8skiSe1M/s400/b1.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="378" /></a></div>
<br style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px;" />
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada gambar bagian A, kamu bisa memahami bagaimana perubahan bentuk bisa terjadi dari bidang lengkung (segi empat) pada globe berubah menjadi seperti bagian C di bidang datar. Perubahan ini mengakibatkan adanya distorsi di berbagai wilayah di permukaan Bumi. Bagaimana bentuk distorsinya? Coba bayangkan jeruk sebagai Bumi. Kupaslah kulit jeruk tersebut seperti gambar berikut.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBpT4fn0tvF8zbJVhx7c1QRnDRsR5eIQPBSJ5td57aOO2YaEh5lAEfnqaIxL6OodwVOvEfNYza_bgifQBr5PqMBshRvS45NUgP1_tCb-3xmQoKOVmkj7YzAx1B2bP4ORVNGXAXVWA4tbc/s1600/b2.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="117" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBpT4fn0tvF8zbJVhx7c1QRnDRsR5eIQPBSJ5td57aOO2YaEh5lAEfnqaIxL6OodwVOvEfNYza_bgifQBr5PqMBshRvS45NUgP1_tCb-3xmQoKOVmkj7YzAx1B2bP4ORVNGXAXVWA4tbc/s400/b2.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Bagian manakah yang mengalami distorsi? Ya, bagian tengah atau lintang rendah (khatulistiwa dan sekitarnya) serta bagian kutub mengalami distorsi menjadi lebih besar. Bisa dikatakan semakin ke kutub semakin besar distorsinya. Melihat kenyataan ini maka jika kita akan memetakan wilayah khatulistiwa harus memilih proyeksi yang benar-benar sesuai. Begitu juga dengan wilayah kutub. Lalu proyeksi apa yang sesuai? Kenali dahulu beberapa tipe proyeksi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica-Bold;">1. Proyeksi Berdasarkan Bidang Proyeksi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan, proyeksi ini dibedakan menjadi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">a. Proyeksi Zenithal (Azimuthal)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Bidang proyeksi ini berupa bidang datar yang menyinggung bola pada kutub, ekuator atau di sembarang tempat. Oleh karena itu, proyeksi ini dibedakan menjadi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">1) Proyeksi azimuth normal, di mana bidang proyeksinya bersinggungan dengan kutub.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">2) Proyeksi azimuth transversal, bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">3) Proyeksi azimuth oblique, bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJH7G2xmovE313VI-oLLKYz1eUsKDKJcDubJfY-cLzcswA1tTRHsU2Pl0RDxooER3d3TXOxkMyze6DYMzYbJNVNMB4jT2mI7BnG_oAAOzC6ZCZayHAYfIcubFiz15L43fseghaARDWazo/s1600/b3.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="395" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJH7G2xmovE313VI-oLLKYz1eUsKDKJcDubJfY-cLzcswA1tTRHsU2Pl0RDxooER3d3TXOxkMyze6DYMzYbJNVNMB4jT2mI7BnG_oAAOzC6ZCZayHAYfIcubFiz15L43fseghaARDWazo/s400/b3.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Sebelum menggunakan proyeksi ini kamu harus memahami benar cirinya, yaitu garis-garis bujur sebagai garis lurus yang berpusat pada kutub, garis lintang digambarkan dalam Bentuk lingkaran yang mengelilingi kutub, sudut yang dibentuk antara garis bujur sama besarnya pada peta, dan seluruh permukaan Bumi jika digambarkan dengan proyeksi ini akan berbentuk lingkaran. Nah, kamu dapat melihat hasil penggunaan proyeksi ini pada gambar di atas. Gambar tersebut merupakan proyeksi azimuth normal yang dianggap sebagai proyeksi yang cocok untuk memetakan daerah kutub. Penggambaran kutub dengan proyeksi ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">1) Proyeksi Gnomonik<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini, titik pusat seolah berada di pusat lingkaran (digambarkan seperti sinar matahari yang bersumber di pusat lingkaran). Menggunakan proyeksi ini lingkaran paralel makin keluar makin mengalami pembesaran hingga wilayah ekuator.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWT4mwmNnJKbrvrIFBDxSagcKJLgn3i-OeisCiLW1MkpTSDhOkpBa_lJjhbXSjoFVaqOCDW9_H-39pvpWc4m3zzsJhivR6pylp7Hx_tE1J2h_z_33cU4Dg2jc2GrFPe4MGdbxuSsSowDE/s1600/b4.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="355" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWT4mwmNnJKbrvrIFBDxSagcKJLgn3i-OeisCiLW1MkpTSDhOkpBa_lJjhbXSjoFVaqOCDW9_H-39pvpWc4m3zzsJhivR6pylp7Hx_tE1J2h_z_33cU4Dg2jc2GrFPe4MGdbxuSsSowDE/s400/b4.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">2) Proyeksi Azimuthal Stereografik<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar berasal dari arah kutub berlawanan dengan titik singgung proyeksi. Akibatnya jarak antarlingkaran paralel semakin membesar ke arah luar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg41XzhPCrd5SW9k-gF_FbXYbehL2p2BelBW1GO3oV64GBCFmTMQgJNtTRTQrM_5nwlXIgssxoB8WG9azO75oS8ugsr7W_dySaDV5-N98YVvIOqltIdWFChNJUjUyjHh30BPggSId8cXPE/s1600/b5.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg41XzhPCrd5SW9k-gF_FbXYbehL2p2BelBW1GO3oV64GBCFmTMQgJNtTRTQrM_5nwlXIgssxoB8WG9azO75oS8ugsr7W_dySaDV5-N98YVvIOqltIdWFChNJUjUyjHh30BPggSId8cXPE/s400/b5.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="382" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">3) Proyeksi Azimuthal Orthografik<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini seolah-olah sumber arah sinar matahari berasal dari titik jauh tidak terhingga. Akibatnya sinar proyeksi sejajar dengan sumbu Bumi. Jarak antarlingkaran akan makin mengecil apabila semakin jauh dari pusat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnGmr6MgKuT_tAbrGlCGha_ztGnzaS4AwrrZJWp0wCxT5hCktrOXU-s8AdqbeiXfz6B06lyvN-uZ70idKJJ02zsFZFCGRQj0SRNRJV3BFsAfKQxyLKdpNiCs_71ITFaKXDxn7HdKES4dk/s1600/b6.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="318" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnGmr6MgKuT_tAbrGlCGha_ztGnzaS4AwrrZJWp0wCxT5hCktrOXU-s8AdqbeiXfz6B06lyvN-uZ70idKJJ02zsFZFCGRQj0SRNRJV3BFsAfKQxyLKdpNiCs_71ITFaKXDxn7HdKES4dk/s400/b6.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">b. Proyeksi Silinder </span></b><b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">(Cylindrical)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini menggunakan silinder sebagai bidang proyeksinya dan menyinggung bola Bumi. Jika proyeksi ini menyinggung wilayah khatulistiwa, maka garis paralel merupakan garis horizontal dan garis meridian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsGRKPhyNTdQOqWLTJ7I0y6g4-C9YYSYW_cjg5QDJnde_FBMr2KNA0sj_oHgv28lW_LkEkazjxeet1SyPLV664rUD8pU4sizlFhp8mQKYLe783ImHumBmmR7w5ul2HCit3i6cysQRU8aA/s1600/b7.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsGRKPhyNTdQOqWLTJ7I0y6g4-C9YYSYW_cjg5QDJnde_FBMr2KNA0sj_oHgv28lW_LkEkazjxeet1SyPLV664rUD8pU4sizlFhp8mQKYLe783ImHumBmmR7w5ul2HCit3i6cysQRU8aA/s400/b7.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Beberapa keuntungan penggunaan proyeksi ini, yaitu dapat menggambarkan wilayah yang luas dan sesuai untuk menggambarkan wilayah khatulistiwa atau lintang rendah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">c. Proyeksi Kerucut<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Dari namanya saja pasti kamu langsung tahu bahwa proyeksi ini berkaitan dengan bangun kerucut. Proyeksi ini memiliki parallel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Baris parallel berupa garis lingkaran, sedangkan garis bujur berupa jari-jari. Proyeksi ini paling tepat digunakan untuk memetakan daerah lintang 45° atau lintang tengah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicQem3AYWmISpRJK39oW-9cuH19ivzr10TYzgXfDz8v1_J-8vABu7LvI26pfbbKx42DFay6LhfEpo83m-Bo6kjvw8lBESUXF-aitmXm0pyyv4m7MTjv0vefXspxrjwe4OwDDOUfu4ioiM/s1600/b8.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicQem3AYWmISpRJK39oW-9cuH19ivzr10TYzgXfDz8v1_J-8vABu7LvI26pfbbKx42DFay6LhfEpo83m-Bo6kjvw8lBESUXF-aitmXm0pyyv4m7MTjv0vefXspxrjwe4OwDDOUfu4ioiM/s400/b8.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Secara garis besar, proyeksi ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">1) Proyeksi Kerucut Normal atau Standar<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini menggunakan kerucut dengan garis singgung dengan bola Bumi terletak pada suatu paralel (paralel standar).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">2) Proyeksi Kerucut Transversal<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini sumbu kerucut berada tegak lurus terhadap sumbu Bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">3) Proyeksi Kerucut Oblique (Miring)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini sumbu kerucut membentuk garis miring terhadap sumbu Bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4LPmfe06Y3XWC5ptOIyksSPu9wp3GehDuJlM9EOYk4XsHH1TXcdvBvCnfWuDlOBQBM0E5IMK0X_xID3zBXjWiIYCssHS-AontlhjPeuSJbwh0l7vnIIGg1s1E9HjUHaH8YwLPEl8GCWs/s1600/b9.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4LPmfe06Y3XWC5ptOIyksSPu9wp3GehDuJlM9EOYk4XsHH1TXcdvBvCnfWuDlOBQBM0E5IMK0X_xID3zBXjWiIYCssHS-AontlhjPeuSJbwh0l7vnIIGg1s1E9HjUHaH8YwLPEl8GCWs/s400/b9.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Ketiga proyeksi berdasarkan bidang ini (azimuthal, kerucut dan silinder) termasuk kelompok proyeksi murni yang penggunaan dalam kehidupan sehari-hari sangat terbatas karena dirasa sulit. Selanjutnya, proyeksi berdasarkan bidang ini mengalami modifikasi hingga muncul proyeksi gubahan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica-Bold;">2. Proyeksi Modifikasi/Gubahan (Proyeksi Arbitrary)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang diperoleh melalui perhitungannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">a. Proyeksi Bonne </span></b><b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">(Equal Area)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini merupakan proyeksi yang baik untuk menggambarkan wilayah Asia yang letaknya di sekitar khatulistiwa. Proyeksi ini menggambarkan sudut dan jarak yang benar pada meridian tengah dan pada paralel standar, terdapat distorsi yang cukup besar apabila menjauhi meridian tengah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8hAVuiMp_AWOCieyWalTYm5_usHIzVw8AlRIXGUD4QNWdXe-SCSowIthADwddIGwMe2aVkuUUU5ml8rdwdg2-lFu-4mTp3jrMnQmTG7txxMpRKuCfAKbX6B5WCENYJ5_kw0tJzOvliIg/s1600/b10.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="331" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8hAVuiMp_AWOCieyWalTYm5_usHIzVw8AlRIXGUD4QNWdXe-SCSowIthADwddIGwMe2aVkuUUU5ml8rdwdg2-lFu-4mTp3jrMnQmTG7txxMpRKuCfAKbX6B5WCENYJ5_kw0tJzOvliIg/s400/b10.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">Proyeksi Boone pertama kali dihitung oleh Ringober Boone pada pertengahan tahun 1700-an dan sesuai untuk memetakan negara-negara di lintang tengah seperti Amerika Serikat. Keseluruhan garis paralel terbagi merata. Skalanya benar untuk menggambarkan wilayah sepanjang meridian tengah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">b. Proyeksi Mollweide<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini, tiap bagian mempunyai ukuran yang sama luas hingga ke wilayah pinggir proyeksi. Semakin mendekati kutub, ukuran berubah semakin kecil.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3hqZ6E8a76w2WGyqafsbZ77z8BYsbT-NSdh9FyOFhtGJuROHJ31aR-K4wJukIc262JH93JduAO3JgAZ1pkVfm6PXqJWty4gwYbrmPm4G3Lh7FArCKtHskK-iAqJcgztnNruy5nwu5XMU/s1600/b11.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="190" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3hqZ6E8a76w2WGyqafsbZ77z8BYsbT-NSdh9FyOFhtGJuROHJ31aR-K4wJukIc262JH93JduAO3JgAZ1pkVfm6PXqJWty4gwYbrmPm4G3Lh7FArCKtHskK-iAqJcgztnNruy5nwu5XMU/s400/b11.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">c. Proyeksi Sinusoidal<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini lebih dikenal oleh orang-orang di wilayah Amerika Selatan, Australia, dan Afrika, karena sesuai untuk menggambar wilayah tersebut. Selain itu, proyeksi ini dapat juga digunakan untuk menggambarkan daerah yang kecil di belahan Bumi mana saja maupun daerah luas yang jauh dari khatulistiwa. Proyeksi ini menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk wilayah meridian tengah. Sedangkan untuk wilayah khatulistiwa bisa digambarkan dengan luasan yang sesuai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj93SQioiZgF-HUqtVOfCoCCH-WIYHMySeC-VM1q8ghrCoLn7HZyDQSeLKjhPUBfJTgIYib5fk8812oFYbT3hWHTbyTt66L4YojoQ7ll3E0l6y1Kglwl3Ytn2XJDLmmYkOzMJi8Vrib-lY/s1600/b12.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="271" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj93SQioiZgF-HUqtVOfCoCCH-WIYHMySeC-VM1q8ghrCoLn7HZyDQSeLKjhPUBfJTgIYib5fk8812oFYbT3hWHTbyTt66L4YojoQ7ll3E0l6y1Kglwl3Ytn2XJDLmmYkOzMJi8Vrib-lY/s400/b12.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">d. Proyeksi Mercator<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini melukiskan Bumi di bidang silinder yang sumbunya berimpit dengan bola Bumi, kemudian seolah-olah silindernya dibuka menjadi bidang datar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAbbKxDzWWA0mBZlYVFLMsia0drmPYJ4G5kU8Dzrb8aYRC9EotkpFub265DHoL0xSs8lrfc2A03T40pOUxgNTrYTa__kH4l8_Z8KZrwlMt7gPrxXKfQvT9JADD6r_FytQ6HVPOwNEpXcI/s1600/b13.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAbbKxDzWWA0mBZlYVFLMsia0drmPYJ4G5kU8Dzrb8aYRC9EotkpFub265DHoL0xSs8lrfc2A03T40pOUxgNTrYTa__kH4l8_Z8KZrwlMt7gPrxXKfQvT9JADD6r_FytQ6HVPOwNEpXcI/s400/b13.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Hasil proyeksi ini layak digunakan untuk memetakan wilayah dekat ekuator. Akan tetapi makin mendekati kutub, distorsi semakin besar. Selain karakteristik ini, masih ada ciri lain yang dimiliki proyeksi ini, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">1) Kutub-kutub hampir tidak dapat dipetakan karena terletak di posisi tidak terhingga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">2) Interval jarak antarmeridian sama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">3) Interval jarak antarparalel tidak sama, semakin mendekati kutub semakin lebar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">4) Menggunakan proyeksi ini, Bumi dibagi menjadi enam puluh zona. Tiap zona mempunyai lebar 6°. Zona nomor 1 dimulai dari daerah yang dibatasi oleh meridian 180°B dan 174°B, dilanjutkan ke arah timur sampai dengan zona enam puluh.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">e. Proyeksi Homolografik </span></b><b><i><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,BoldItalic', sans-serif;">(Goode)<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini merupakan proyeksi perbaikan kesalahan pada proyeksi Mollweide.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="background-color: white; clear: both; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJlvPXl2MtrsWIGkNPNFi-4JwP_acve4cq4RAbKwOtihuu4P-ZsxxY0RfX9hCmnFzqYFcTs5dc8B6NE99edO4GR8PNIK0nfFYhp-uWrJ2ySEBCQxMIJxs_8iucO-Byu8F7mTJyCZ37T7Y/s1600/b14.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJlvPXl2MtrsWIGkNPNFi-4JwP_acve4cq4RAbKwOtihuu4P-ZsxxY0RfX9hCmnFzqYFcTs5dc8B6NE99edO4GR8PNIK0nfFYhp-uWrJ2ySEBCQxMIJxs_8iucO-Byu8F7mTJyCZ37T7Y/s400/b14.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: Helvetica, sans-serif;">Proyeksi Goode pertama kali dihitung oleh John Paul Goode (1862–1932) dari Chicago. Semenjak itu mulai digunakan secara luas untuk peta global. Seperti pada gambar, peta ini dipotong menjadi beberapa bagian untuk mengurangi penyimpangan dan perentangan, terutama di wilayah samudra dan Antartika.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">f. Proyeksi Gall<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Ciri khas yang dimiliki proyeksi ini adalah bentuk yang berbeda pada wilayah lintang yang mendekati kutub.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZNroWaFy1QMXtE5CgrcYmL5wRY8ScxtBcLsDSyDVpjyKBBVDnLiFk9z3DGi4tDijrkUCrEr096dz14jw6WtQMNK0efvatpy0A4j2otbG9R2Mw-lBk7sQKRPTPs48BhW5Rf-MN8mhi2go/s1600/b15.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZNroWaFy1QMXtE5CgrcYmL5wRY8ScxtBcLsDSyDVpjyKBBVDnLiFk9z3DGi4tDijrkUCrEr096dz14jw6WtQMNK0efvatpy0A4j2otbG9R2Mw-lBk7sQKRPTPs48BhW5Rf-MN8mhi2go/s400/b15.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica-Bold;">3. Proyeksi Berdasarkan Sifat Asli yang Dipertahankan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Ditinjau dari klasifikasi ini, proyeksi dibagi menjadi tiga, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">a. Proyeksi Equivalent<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini mempertahankan luas daerah. Artinya luas daerah sebenarnya sama dengan luas daerah pada peta setelah dikalikan skala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">b. Proyeksi Konform<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini mempertahankan sudut-sudut sesuai dengan kenampakan di permukaan Bumi. Artinya skala yang dipertahankan adalah ketepatan sudut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">c. Proyeksi Equidistant<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Proyeksi ini mempertahankan jarak sehingga jarak di atas muka Bumi sama dengan jarak di atas peta apabila dikalikan skala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Helvetica-Bold;">4. Proyeksi Berdasarkan Kedudukan Sumbu Simetri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Berdasarkan pembagian ini, proyeksi dibedakan menjadi:</span><b><span style="font-family: Helvetica-Bold;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">a. Proyeksi Normal<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini, sumbu simetri berimpit dengan sumbu Bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">b. Proyeksi Miring<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Pada proyeksi ini, sumbu simetri membentuk sudut miring dengan sumbu Bumi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: 'ZapfElliptBT,Bold', sans-serif;">c. Proyeksi Transversal<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Sumbu simetri pada proyeksi ini tegak lurus sumbu Bumi atau terletak pada bidang ekuator (disebut juga proyeksi equatorial).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"></span><span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy6iWlJh8uCwRzcP44yAJbNRkc1njZd7a3qlpAqOzPUrUt1EYNNHs2YmxWiLWMA-g77wXBDrSDad0xmIj1KvdUyjT6viYvhas4Fc4Oauzs92qA-qGkTSRSgrp0sxK7WCHRFl0LSJwa5yM/s1600/b16.jpg" imageanchor="1" style="color: #b9711b; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: initial;"><img border="0" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgy6iWlJh8uCwRzcP44yAJbNRkc1njZd7a3qlpAqOzPUrUt1EYNNHs2YmxWiLWMA-g77wXBDrSDad0xmIj1KvdUyjT6viYvhas4Fc4Oauzs92qA-qGkTSRSgrp0sxK7WCHRFl0LSJwa5yM/s400/b16.jpg" style="border: 1px solid rgb(204, 204, 204); max-width: 99%; padding: 4px;" width="400" /></a></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #414134; font-family: Arial; font-size: 12px; line-height: 19.1875px; text-align: justify;">
<span style="font-family: ZapfElliptBT, sans-serif;">Nah, itulah beberapa jenis proyeksi yang digunakan dalam pemetaan. Catatan penting yang harus kamu ingat, yaitu bahwaproyeksi peta selalu mempunyai distorsi (berubah dari bentuk aslinya). Beberapa proyeksi mungkin akan mengubah bentuk arah menjadi tidak t</span></div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7180619006894976193.post-56270191778157885242013-03-11T09:51:00.000-07:002013-03-11T09:51:08.753-07:00Pengertian Universal Transverse Mercator<br />
<header class="entry-header" style="color: #555555; font-family: 'Port Lligat Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25px; margin: 0px 0px 1.6em;"><h1 class="entry-title" style="border: 0px; clear: both; color: #f38533; font-family: Oswald, sans-serif; font-size: 2.6rem; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 36px; margin: 0px 0px 0.25em; outline: 0px; padding: 0px; text-transform: uppercase; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; color: #555555; font-family: inherit; font-size: 16px; font-style: inherit; line-height: 25px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">UTM (Universal Transverse Mercator)</strong></h1>
</header><div class="entry-content" style="border: 0px; color: #555555; font-family: 'Port Lligat Sans', Helvetica, sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25px; margin: 0px 0px 1.6em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Universal Transverse Mercator(UTM) merupakan Metode grid berbasis menentukan lokas di permukaan bumi yang merupakan aplikasi praktis dari 2 dimensi.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Sejarah UTM (Universal Transerve Mercator)</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Universal Transerve Mercator sistem koordinat dikembangkan oleh Amerika Serikat Army Corps of Engineers pada tahun 1940-an. Sistem ini didasarkan pada model yang ellipsoidal bumi. Untuk daerah di Amerika Serikat berbatasan, yang Clarke 1866 ellipsoid digunakan untuk daerah sisa bumi, termasuk Hawai, ellipsoid internasional digunakan. Saat ini WGS84 ellipsoid digunaka sebagai model yang mendasari bumi dalam system koordinat UTM.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sebelum pengembangan system transverse Mercator koordinat universal. Beberapa Negara Eropa menunjukkan utilitas berbasis grid peta konformal dengan pemetaan wilayah mereka selama periode antar perang. Menghitung jarak antara dua titik pada peta ini dapat dilakukan lebih mudah dilapangan daripada yang dinyatakan mungkin menggunakan rumus trigonometri yang diperlukan dalam system graticule berbasis lintang dan bujur.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Melintang proyek si Mercator adalah varian dari proyeksi Mercator, yang awalnya dikembagkan oleh Flemish geographer dan kartografer Gerardus Mercator, pada tahun 1570. Proyeksi ini konformal, sehingga mempertahankan sudut dan mendekati bentuk tetapi selalu mendistrosi jarak dan daerah. UTM melibatkan non-linear scaling di kedua Easting dan Northing untuk memastikan peta proyeksi eliipsoid adalah konformal.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Zona UTM</strong></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
System UTM membagi permukaan bumi antara 80<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup>S dan 84<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup>LU menjadi 60 zona, masing-masing 6<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup> bujur lebar dan berpusat diatas meridian bujur. Zona 1 adalah dibatasi oleh bujur 180<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup> sampai 174<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup>B dan berpusat pada 177 barat meridian. Zona penomoran meningkatkan kea rah timur. Masing-masing dari 60 zona bujur dalam system UTM didasarkan pada Mercator Melintang proyeksi. Pemetaan wilayah besar utara-selatan dengan batas jumlah rendah distori, dengan menggunakan zona sempit dari 6<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup> bujur sampai 800 km lebarnya dan mengurangi skala factor sepanjang meridian sentral denga hanya 0,0004 – 0,9996 (pengurangan 1:2500), jumlah distori diselenggarakan dibawah 1 bagian di 1.000 dalam setiap zona. Distorsi skala meningkat menjadi 1,00010 pada batas luar zona sepanjang khatulistiwa.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 0.8em; margin-top: 0.8em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Pada setiap zona factor skala meridian sentral mengurangi diameter silinder melintang untuk menghasilkan proyeksi garis potong dengan dua garis standar, atau garis-garis skala sebenarnya terletak disekitar 180 km dikedua sisi, dan kira-kiran sejajar, pusat meridian (ARccOs 0,9996 = 1,62<sup style="border: 0px; bottom: 1ex; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; height: 0px; line-height: 0; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: relative; vertical-align: baseline;">o</sup>pada khatulistiwa). Faktor skala kurang dari 1 dalam baris-baris dan lebih besar dari 1 luar dari garis-garis, tetapi keseluruhan distorsi skala di dalam zona seluruh diminimalkan</div>
</div>
Adi Hamdanihttp://www.blogger.com/profile/07862493577757422342noreply@blogger.com0