Skip to main content

Proyeksi Peta


A. Pengertian
Proyeksi peta adalah pemindahan data topografi dari atas permukaan bumi ke atas bidang datar.
B. Syarat-Syarat
1. Comform,yaitu bentuk di peta harus sama dengan bentuk di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan bentuk.
2. Equivalent,yaitu luas di peta harus sama dengan luas di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan luas.
3. Equidistant,yaitu jarak di peta harus sama dengan jarak di permukaan bumi atau dengan kata lain mempertahankan jarak.
4. Arah,yaitu arah di peta harus sama dengan arah di permukaan bumi.
C. Klasifikasi Proyeksi Peta
a. Berdasarkan bidang proyeksinya
Proyeksi Azimuthal Di Bagian Kutub/Polar

  • 1. Proyeksi Azimuthal/Zenithal,yaitu proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksi.Jenis proyeksi ini cocok di gunakan di daerah kutub,berikut gambarnya ..
  • 2. Proyeksi Cilinder/Cilindrical Projection,yaitu proyeksi yang menggunakan bidang silinder atau tabung sebagai bidang proyeksi. Jenis proyeksi ini cocok untuk daerah sekitar khatulistiwa.Berikut gambarnya .
Proyeksi Silinderow iya proyeksi silinder ini terbagi menjadi 3,yaitu : 1. proyeksi silinder normal, 2. proyeksi silinder transversal, 3. proyeksi silinder miring.
  • 3. Proyeksi Conical/Kerucut,yaitu proyeksi yang menggunakan kerucut sebagai bidang proyeksi .Berikut gambarnya .
contoh proyeksi dengan bidang kerucut
b. Berdasarkan kedudukan bidang proyeksinya
1. Proyeksi normal,yaitu proyeksi yang sumbu simetrisnya berhimpit dengan sumbu bumi.
2. Proyeksi transversal/equator,yaitu proyeksi yang sumbu simetrisnya tegak lurus dengan sumbu bumi yang terletak di equator.
3. proyeksi miring/obligue,yaitu proyeksi yang apabila sumbu simetrisnya membentuk sudut terhadap sumbu bumi/terletak pada satu titik antar kutub dengan equator.
c. Berdasarkan jenis unsur yang bebas dari distorsinya
1. Comform(mempertahankan bentuk)
2. Equivalent(mempertahankan luas)
3. Equidistant(mempertahankan jarak)
d. Berdasarkan gabungan kelompok di atas
1. Proyeksi silinder normal comform,cara membacanya adalah “bidang yang digunakan adalah silinder dengan kedudukan normal dan mempertahankan bentuk” selanjutnya anda artikan sendiri.
2. proyeksi kerucut normal comform
3. proyeksi   silinder transversal comform
4. proyeksi azimuthal normal comform

Comments

Popular posts from this blog

Macam-macam Proyeksi Peta

Proyeksi Peta Bentuk Bumi bulat sedangkan peta berbentuk datar. Di sinilah sistem proyeksi diperlukan untuk memindahkan kenampakan di Bumi pada bidang datar. Secara sederhana proyeksi peta dapat diartikan sebagai cara pemindahan garis paralel dan meridian dari globe (bidang lengkung) ke bidang datar. Ini artinya proyeksi merupakan suatu sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di Bumi dan di peta. Coba kamu bayangkan jika Bumi yang berbentuk bola kemudian dibentangkan menjadi bidang datar. Pasti di beberapa posisi terkesan melengkung, inilah yang disebut distorsi atau kesalahan. Padahal di sisi lain peta bisa disebut ideal jika bisa menggambarkan luas, bentuk, arah, dan jarak dengan benar. Keempat persyaratan peta yang ideal sulit untuk dipenuhi. Upaya yang bisa dilakukan dengan mengurangi risiko kesalahan sekecil mungkin dengan memenuhi satu atau lebih persyaratan tersebut. Hal tersebut dapat dilakukan dengan langkahlangkah berikut. 1. Wilayah yang ak

Statis Momen - Mekanika Bahan

Statis momen penampang adalah besaran yang menyatakan seberapa besar tingkat statis suatu penampang terhadap suatu sumbu acuan atau titik acuan. Jika dA adalah elemen luas dan r adalah panjang titik berat elemen luas tersebut ke suatu acuan (garis atau titik), maka statis momen penampang dinyatakan dalam: S = ∫ r dA dalam analisis penampang, statis momen terbagi menjadi statis momen terhadap sumbu X: Sx = ∫ y dA dan statis momen terhadap sumbu Y: Sy = ∫ x dA Statis momen berguna untuk menentukan titik berat suatu penampang (atau suatu volume tertentu). Titik berat terhadap sumbu Y adalah Xo = (ΣSy)/A dan titik berat terhadap sumbu X adalah Yo = (ΣSx)/A A adalah luas penampang. Dalam mekanika teknik, statis momen digunakan untuk menghitung tegangan geser pada suatu penampang, τ = VS/(I t) τ = tegangan geser V = gaya lintang S = statis momen I = momen inersia t = tebal profil

Metode Pengikatan Ke Muka

Pengikatan ke muka adalah suatu metode pengukuran data dari dua buah titik di lapangan tempat berdiri alat untuk memperoleh suatu titik lain di lapangan tempat berdiri target (rambu ukur/benang, unting–unting) yang akan diketahui koordinatnya dari titik tersebut. Garis antara kedua titik yang diketahui koordinatnya dinamakan garis absis. Sudut dalam yang dibentuk absis terhadap target di titik B dinamakan sudut beta. Sudut beta dan alfa diperoleh dari lapangan. Pada metode ini, pengukuran yang dilakukan hanya pengukuran sudut. Bentuk yang digunakan metode ini adalah bentuk segitiga. Akibat dari sudut yang diukur adalah sudut yang dihadapkan titik yang dicari, maka salah satu sisi segitiga tersebut harus diketahui untuk menentukan bentuk dan besar segitiganya. Cara pengikatan ke muka banyak dilakukan dalam pengukuran titik triangulasi dan konstruksi  maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan praktek pengukuran pengikatan ke muka ini antara lain adalah sebagai berikut : 1