Skip to main content

Pengurangan Matrik

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9F_2msaS3NpF11gHhs9JfRsWvoSIAuOh8SKRzVjkjXxPADOFxDc1YDXZOGNCR090kkRtH5VzfgM-sgIn6nCheKLp4PNA-qLLRGIp2dcLU0S0PiKVtghBhTjQOHqDAyNjgxeAigPyju3g/s1600/basic.jpg
CLS
10   REM "PENGURANGAN MATRIK"
20   REM
25   PRINT "PROGRAM PENGURANGAN MATRIK"
26   PRINT
30   INPUT "Baris matrik=";M
35   IF M=0 THEN GOSUB 30
40   INPUT "Kolom matrik=";N
45   IF N=0 THEN GOSUB 40
50   DIM A(M,N), B(M,N), C(M,N)
60   'Memasukan data matrik A'
65   PRINT
70   PRINT "Data untuk matrik A"
80   FOR I=1 TO M
90   FOR J=1 TO N
100  PRINT "A(";I;",";J;")" ; : INPUT A(I,J)
110  NEXT J
120  NEXT I
130  '
135  'Memasukan data Matrik B'
140  PRINT
150  PRINT "Data untuk matrik B"
160  FOR I=1 TO M
170  FOR J=1 TO N
180  PRINT "B(";I;",";J;")" ; : INPUT B(I,J)
190  NEXT J
200  NEXT I
210  GOSUB 500
215  '
220  'Menampilkan Matrik hasil Pengurangan'
225  PRINT
230  PRINT "Matrik Hasil Pengurangan Matrik A dan Matrik B adalah;"
235  PRINT
240  FOR I=1 TO M
250  FOR J=1 TO N
260  PRINT USING "######.###";C(I,J);
270  NEXT J
275  PRINT
280  NEXT I
290  END
300  '
310  PRINT
500  'Mengurangkan Matrik A dan B'
510  FOR I=1 TO M
520  FOR J=1 TO N
530  C(I,J)= A(I,J) - B(I,J)
540  NEXT J
550  NEXT I
560  RETURN

Comments

Popular posts from this blog

Statis Momen - Mekanika Bahan

Statis momen penampang adalah besaran yang menyatakan seberapa besar tingkat statis suatu penampang terhadap suatu sumbu acuan atau titik acuan. Jika dA adalah elemen luas dan r adalah panjang titik berat elemen luas tersebut ke suatu acuan (garis atau titik), maka statis momen penampang dinyatakan dalam: S = ∫ r dA dalam analisis penampang, statis momen terbagi menjadi statis momen terhadap sumbu X: Sx = ∫ y dA dan statis momen terhadap sumbu Y: Sy = ∫ x dA Statis momen berguna untuk menentukan titik berat suatu penampang (atau suatu volume tertentu). Titik berat terhadap sumbu Y adalah Xo = (ΣSy)/A dan titik berat terhadap sumbu X adalah Yo = (ΣSx)/A A adalah luas penampang. Dalam mekanika teknik, statis momen digunakan untuk menghitung tegangan geser pada suatu penampang, τ = VS/(I t) τ = tegangan geser V = gaya lintang S = statis momen I = momen inersia t = tebal profil

SLOOF dan KOLOM

a. SLOOF Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Gunanya ialah untuk meratakan beban yang diterima kolom menuju pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom. Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15).Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu. b. KOLOM c.I Pengertian Kolom dan Fungsinya Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai y...

Cara Pengerjaan Sloof

Sloof, definisi dan fungsi telah kita uraikan pada posting sebelumnya. Maka kali ini kita akan membahas lebih detail tentang sloof. Pada halaman 62 untuk sub judul “Bangunan Gedung Tidak Bertingkat dengan Konstruksi Rangka Balok dan Kolom dari Beton Bertulang” kita dapati detail penyambungan kolom dan sloof sebagaimana gambar dibawah ini Dari gambar diatas berarti bahwa : Besi tulangan minimal untuk sloof adalah Ø12mm Besi tulangan minimal untuk kolom adalah Ø10mm Pada buku yang sama halaman 60 kita dapati : Campuran beton yang dianjurkan minimum perbandingan adalah 1 bagian semen, 2 bagian pasir dan 3 bagian kerikil serta ½ bagian air, sehingga menghasilkan kekuatan tekan beton pada umur 28 hari minimum 175 kg/cm2. Bahan pasir dan kerikil harus bersih dan air pencampur tidak boleh mengandung lumpur. Pengecoran beton dianjurkan dilakukan secara berkesinambungan (tidak berhenti di setengah balok atau di setengah kolom). Pengadukan beton sedapat mungkin menggunakan alat pencampur be...