1. Dipol – dipol
Molekul dengan sebaran
elektron tidak simetris akan bersifat polar. Molekul ini akan memiliki
perbedaan muatan (dipol) yang menyebabkan bersifat polar.
Contoh : dipol – dipol yang terjadi antara molekul HCl
2.
Dipol sesaat
Elektron akan senantiasa
bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital lain
mengakibatkan suatu molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat menjadi polar.
Sehingga timbul dipol (polar) sesaat. Dipol tersebut disebut sesaat karena
dapat berubah jutaan kali setiap detiknya.
Hal ini disebabkan adanya tarikan antara elektron satu molekul dan inti molekul
lain.
Contoh dipol sesaat pada molekul Br2
3.
Gaya
London
Suatu getaran dalam sebuah molekul
mengimbas suatu geseran dalam elektron-elektron molekul tetangga. Tarikan lemah
ini pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal dari Jerman,
FritzLondon (dikenal London), pada tahun 1930-an sehingga sering disebut gaya
London.
Mekanismenya terlihat seperti gambar di bawah ini.
Mekanismenya terlihat seperti gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1.
Molekul
nonpolar mempunyai sebaran muatan lautan electron setimbang dan simetris dalam keadaan
normal, electron terdistribusi merata dalam molekul.
2.
Pada
waktu-waktu tertentu (sesaat) dapat terjadi pengutuban atau pembentukan dipol
yang disebut dipol sesaat.
3.
Sisi
bermuatan parsial negatif dari dipol sesaat akan mempengaruhi kerapatan
elektron molekul terdekat sehingga membentuk dipol, hal ini memungkinkan dua molekul
membentuk ikatan yang disebut gaya London.
4.
Gaya
tarik-menarik ini hanya berlangsung sesaat, dikarenakan dipol sesaat dan
terimbas muncul mengikuti fluktuasi elektron.
Comments